Cantik dengan Rumput Laut dan VCO KSB

id csr pt nnt, pelatihan pengolahan rumput laut, pelatiha pengolahan vco

Cantik dengan Rumput Laut dan VCO KSB

Prof. Dr. Ir. Hj. Linawati Harjito (kiri atas), Pembukaan Pelatihan Pengolahan VCO sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kosmetik Berbahan Rumput Laut, Selasa (5/1). (Antara NTB/ HO)

Jereweh, Desa Kertasari, (Antara NTB) - Taliwang, telah dikenal sebagai salah satu sentrautama penghasil rumput laut di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).


Keberhasilan ini tak lepas dari program CSR PTNNT beberapa tahun silam dalam mengembangkan dan melakukan pendampingan terhadap para petani rumput laut di Kertasari hingga mandiri seperti saat ini.


Jenis yang paling banyak dibudidayakan petani Kertasari adalah Eucheuma cottoni dan Eucheuma spinosum, demikian diungkapkan Prof. Dr. Ir. Hj. Linawati Harjito, seorang ahli processing rumput laut dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (5/1) pada acara Pelatihan Pengolahan VCO (virgin coconut oil) sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik berbahan rumput laut.


Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT), Pemda KSB, IPB dan PT. Ocean Fresh.


Hanya sebagian kecil yang telah diolah menjadi olahan seperti manisan, dodol, jelly, sirup, snack, mie dan selai. Rumput laut juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan non pangan, salah satunya dengan mengolah rumput laut menjadi beragam produk kosmetik dan kesehatan. "Untuk memanfaatkan rumput laut menjadi bahan kosmetik, pada Juni 2015 silam kita telah mendirikan pabrik di Kertasari guna mengolah rumput lautmenjadi produk olahan Carrageenan, tapi masih berupa Semi Refine Carrageenan (SRC)," jelas Lina.


Selain Carrageenan, lanjutnya, juga diperlukan industri pengolahan VCO sebagai bahan baku lainnya.


Mengingat di Desa Dasan Anyar, Jereweh sendiri terdapat 60 ha lahan kebun kelapa yang tersebar di pesisir sungai dan pantai, belum lagi dari desa-desa lain di KSB.


Menurutnya, selain rumput laut, KSB juga memiliki potensi yang besar untuk pengolahan VCO.


”Dalam pelatihan pengolahan VCO ini, selama lima hari ke depan nantinya para peserta akan mendapat cara menghitung harga produksi dan cara produksi yang benar sehingga dapat memenuhi standar kualitas pabrik," tukasnya.


Selain melatih 20an orang peserta membuat VCO berkualitas tinggi, Lina juga menjanjikan akan membeli langsung hasil produksi para peserta dengan harga standar nasional, Rp60.000 per liternya.


PT. Ocean Fresh adalah investor yang bersedia membeli hasil produk Carrageenan dan VCO dari KSB untuk diolah menjadi produk kosmetik dan kesehatan.


Produk yang akan dihasilkan antara lain sabun, body lotion, shampoo, pasta gigi, sun block, scrub, dan facial wash.


Selanjutnya produk tersebut dipasarkan ke luar negeri seperti German dan Malaysia. Sedangkan untuk pasar di Provinsi NTB sendiri diharapkan dapat memenuhi kebutuhan berbagai hotel berbintang dan melati, spa dan salon atau klinik kecantikan. (ADV)