Stok gula konsumsi di Sumut aman sampai akhir 2023

id perum bulog sumut ,gula konsumsi sumut,badan pangan nasional

Stok gula konsumsi di Sumut aman sampai akhir 2023

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu mengecek beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Gudang Bulog Baru (GBB) Pulo Brayan Darat I, Medan, Rabu (11/10/2023). ANTARA/ Michael Siahaan

Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara menegaskan stok gula konsumsi di wilayahnya aman sampai akhir tahun 2023. "Stok cukup sampai Desember 2023," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu kepada ANTARA di Medan, Selasa.

Arif melanjutkan sampai Selasa (7/11), Bulog Sumut memiliki total 231,15 ton gula pasir di gudang. Jumlah itu nantinya akan bertambah karena Bulog Sumut mengajukan alokasi 2.000 ton gula pasir ke Bulog pusat.

Stok yang ada, kata Arif, merupakan persiapan untuk menghadapi  Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Selain itu, stok juga dimanfaatkan untuk mengendalikan harga gula konsumsi di Sumatera Utara mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga rata-rata gula konsumsi di tingkat pedagang eceran Sumut pada Selasa (7/11) mencapai Rp15.760 per kilogram, lebih tinggi dari harga acuan penjualan di konsumen yang ditetapkan pemerintah yakni Rp14.500 per kilogram.

Adapun pada periode 31 Oktober-7 November 2023, harga rata-rata gula konsumsi di Sumut berada di rentang Rp15.420-Rp15.760 per kilogram. Sebelumnya, untuk memperkuat stok dalam negeri, pada 16 Oktober 2023 pemerintah melalui Bapanas meminta BUMN bidang pangan dan swasta agar mempercepat realisasi impor gula yang baru mencapai 26 persen atau 249.781 ton dari total kuota 1,01 juta ton.

Baca juga: Penyaluran beras SPHP via mitra lancar di Sumut
Baca juga: Bulog Sumut siap menyalurkan bantuan pangan akhir 2023-

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan rendahnya realisasi impor salah satunya disebabkan oleh sektor swasta yang baru akan melakukan impor jika harga di luar negeri lebih rendah. Padahal impor bukan soal harga melainkan pemenuhan stok.