Mataram (Antara NTB) - Rektor Universitas Mataram Prof Sunarpi menyebutkan alumni pondok pesantren yang lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri 2016 di kampusnya relatif rendah, yakni sekitar satu persen dari kuota sebanyak 3.500 orang.
"Jumlah pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat (NTB), relatif banyak, sehingga kalau dipersentase kecil jumlah yang diterima, sekitar satu persen," kata Prof Sunarpi, di Mataram, Jumat.
Ia mencontohkan, Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri, Kabupaten Lombok Barat, hanya dua alumninya yang lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dengan pilihan Universitas Mataram (Unram).
Demikian juga dengan Pondok Pesantren Qamarul Huda, Kabupaten Lombok Tengah, hanya satu alumninya yang lulus. Padahal, dua pondok pesantren di bawah Kementerian Agama itu tergolong besar.
Berbeda halnya dengan madrasah aliyah negeri (MAN), kata Sunarpi, relatif banyak yang bisa lulus seleksi SNMPTN, bahkan ada yang diterima di Fakultas Kedokteran Unram.
"Kalau MAN relatif mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri yang sudah terakreditasi," ujarnya.
Menurut dia, relatif rendahnya alumni pondok pesantren yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN disebabkan perubahan pola penerimaan SNMPTN pada 2016.
Calon mahasiswa baru jalur SNMPTN yang diterima prioritasnya adalah dari sekolah atau madrasah yang sudah terakreditasi. Komposisinya adalah akreditasi A sebesar 75 persen dari kuota, akreditas B 50 persen dan akreditasi C sebesar 35 persen.
Pada saat pengolahan data calon mahasiswa yang masuk jalur SNMPTN, panitia nasional melakukan pemeringkatan sekolah/madrasah. Pada proses ini, calon mahasiswa dari pondok pesantren yang tidak terakreditasi otomatis gugur, meskipun nilai rapornya bagus.
"Berbeda dengan pola penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN pada 2015 yang boleh diikuti semua sekolah/madrasah tanpa mempertimbangkan akreditasi sekolah dan tidak dilakukan pemeringkatan sekolah/madrasah," ucap Sunarpi.
Ia mengatakan, alumni pondok pesantren yang ingin masuk perguruan tinggi negeri masih memiliki kesempatan melalui jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) dan jalur seleksi mandiri.
SBMPTN akan digelar pada 31 Mei 2016, sedangkan penerimaan mahasiswa baru Unram melalui jalur seleksi mandiri akan dilaksanakan setelah pengumuman hasil SBMPTN.
Unram menerima sebanyak 3.500 mahasiswa baru pada 2016, melalui jalur SNMPTN sebesar 40 persen dari kuota, begitu juga melalui jalur SBMPTN 40 persen, sedangkan jalur seleksi mandiri 20 persen. (*)
Alumni pondok pesantren lulus SNMPTN Unram rendah
"Kalau MAN relatif mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri yang sudah terakreditasi"