Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), membuka pelatihan menjahit dan pembuatan kue bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Kepala Bidang UKM Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Jumat, mengatakan jumlah peserta pelatihan sebanyak 120 pelaku UMKM.
"Sebanyak 120 pelaku UMKM yang mendapatkan pelatihan itu terbagi menjadi dua yakni pelatihan pembuatan kue dan menjahit," katanya.
Dua kegiatan pelatihan tersebut saat ini sedang berlangsung di salah satu hotel di Kota Mataram dan sudah masuk pelatihan gelombang dua. Untuk pelatihan pembuat kue, lanjutnya, dilaksanakan selama lima hari. Sedangkan untuk pelatihan menjahit berlangsung empat hari karena tingkat mahir bukan pemula.
Menurutnya, anggaran untuk kegiatan pelatihan bagi UMKM tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sekitar Rp500 juta di luar untuk bantuan alat. Para peserta merupakan perwakilan pelaku UMKM dari enam kecamatan dengan kategori sudah membuka usaha bukan pemula. Pasalnya, setelah mendapatkan pelatihan, mereka akan dapat bantuan berupa berbagai peralatan sesuai jenis pelatihan yang diikuti.
"Kalau pemula kita kasih bantuan alat, bisa-bisa bantuan alat tidak terpakai," katanya.
Karena itu sasaran kegiatan pelatihan ini adalah UMKM yang sudah membuka usaha, namun perlu peningkatan kapasitas agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Selain itu, kata dia, pelatihan ini bisa memberikan penyegaran, sekaligus berbagi pengalaman dengan pelaku UMKM lainnya, serta mampu bersaing sehat dengan pelaku UMKM lainnya.
Baca juga: Parigi Moutong temui Kemenkop UMKM membahas penguatan program
Baca juga: Pemuteran Bay Festival 2023 memadukan keindahan dan konservasi alam
"Apalagi Kota Mataram menjadi daerah penyangga Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika, sehingga ketika ada kegiatan di areal Mandalika seperti MotoGP, para pelaku UMKM bisa menawarkan produksi mereka sesuai dengan standar yang ada," katanya.