SENAT UNRAM TETAPKAN TIGA CALON REKTOR

id

Mataram, 28/5 (ANTARA) - Senat Universitas Mataram (Unram)
dalam rapat khusus anggota senat, Kamis, menetapkan tiga calon rektor untuk diusulkan kepada Presiden melalui Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas).
Pada rapat khusus 64 anggota senat yang dipimpin Rektor Unram, Prof. Mansur Ma'shum selaku ketua senat, menetapkan Prof. Ir. H. Sunarpi, PhD memperoleh suara terbanyak, yaitu 39 suara dari lima bakal calon yang ikut dalam pemilihan Rektor Unram.
Suara terbanyak kedua diraih Prof. Dr. Ir. H. M. Ichsan, MS dengan 13 suara, dan tempat ketiga Drs. H.M. Husni Muadz, MA, PhD dengan 10 suara.
Sedangkan dua bakal calon lainnya, yaitu Prof. Dr. Ir. H. Arifuddin Sahidu, MS dan Prof. Dr. Ir. H. Baharudin AB, MS, masing-masing memperoleh satu suara.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unram, Yusuf Hasbullah, MS, mengatakan, rapat khusus anggota senat Unram itu dilaksanakan untuk memilih dan mempertimbangkan lima bakal calon yang terpilih pada proses penjaringan aspirasi 13 Mei 2009 lalu.
Hasil rapat ini kemudian menetapkan tiga calon rektor untuk diusulkan ke Presiden melalui Mendiknas, sehingga nantinya ditetapkan satu calon terpilih yang akan dilantik pada 28 Oktober 2009.
"Pada tanggal itu masa jabatan Prof. Mansur Ma'shun sudah habis," katanya.
Sementara itu, Rektor Unram, Mansur Ma'sum mengatakan, siapa pun yang terpilih menjadi Rektor Unram untuk periode empat tahun ke depan harus orang yang mempunyai komitmen memajukan dunia pendidikan di daerah ini.
"Berbagai tantangan yang harus dihadapi harus mampu diselesaikan dengan baik dengan tetap menjaga keharmonisan tim kerja," katanya.
Melihat visi dan misi yang disampaikan oleh para calon rektor beberapa waktu lalu di hadapan mahasiswa, ia melihat komitmen ketiga calon rektor itu cukup besar terutama untuk meningkatkan akreditasi Unram dari akreditasi C menjadi B.
"Itu memang tidak mudah, harus ada kerja sama yang baik dari semua unsur yang ada di Unram terutama penyediaan data tentang seluruh aspek yang masih belum memadai," katanya. (*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.