Sebanyak 114 WNI berada di tempat perlindungan pascagempa Jepang

id Gempa bumi jepang,perlindungan wni,wni di jepang,kemlu Ri

Sebanyak 114 WNI berada di tempat perlindungan pascagempa Jepang

Sejumlah kendaraan menunggu informasi lebih lanjut di pintu tol di Kota Oyabe, Prefektur Toyama, Jepang, 1 Januari 2024. Serangkaian gempa bumi kuat dengan gempa besar berkekuatan hingga magnitudo 7,6 telah melanda Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, pada Senin, dan peringatan tsunami telah dikeluarkan, menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA). (Xinhua/Sun Jialin/as)

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 114 warga negara Indonesia (WNI) berada di tempat-tempat perlindungan (shelter), yang disiapkan oleh otoritas Jepang, pascagempa bumi melanda negara itu pada Senin (1/1).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan bahwa para WNI tersebut berada di shelter yang tersebar di tiga titik, yaitu 53 orang di Ogi, 25 orang di Suzu, serta 27 orang di Saikai.

“Berdasarkan komunikasi terakhir KBRI Tokyo dengan simpul-simpul masyarakat, didapat informasi baru bahwa terdapat sejumlah WNI yang berada di shelter dan membutuhkan bantuan logistik. Sebelumnya, mereka kesulitan berkomunikasi karena gangguan jaringan,” kata Judha melalui pesan singkat.

Dia memastikan bahwa KBRI Tokyo akan segera mengirimkan bantuan logistik darurat untuk para WNI di tempat-tempat perlindungan tersebut. Selain ratusan WNI yang berada di tiga wilayah tersebut, KBRI juga mencatat sembilan WNI, yang mayoritas mahasiswa, juga berada di tempat perlindungan.

“Terdapat sembilan WNI, mayoritas mahasiswa, berada di shelter yg disiapkan otoritas setempat. Kondisi mereka dalam keadaan baik,” tutur Judha.

Baca juga: Korban tewas gempa Jepang bertambah menjadi 48 jiwa

Kesembilan WNI tersebut tersebar, yaitu enam mahasiswa Indonesia di Toyama, satu WNI di Noto, dan dua pemagang Indonesia di Ishikawa. Judha memastikan bahwa selain WNI yang terdampak gempa hingga harus menyelamatkan diri ke sejumlah shelter, hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang meninggal dunia akibat gempa bumi tersebut.

“Otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami. Namun, tetap memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan,” kata dia.

“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka tetap mengimbau agar para WNI tetap waspada dan terus memantau informasi dan arahan otoritas setempat,” ujar Judha menambahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga pukul 17.40 waktu Jepang, jumlah korban meninggal akibat gempa besar di Ishikawa mencapai 48 jiwa, sementara korban luka tersebar di prefektur Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu. Sekitar 30 bangunan di Ishikawa dilaporkan roboh.

Baca juga: KBRI pastikan tidak ada WNI jadi korban jiwa gempa Ishikawa Jepang