Makna tampilan Cak Imin saat debat keempat
Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar dalam debat keempat yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (22/1) malam, memilih tampil lebih sederhana dengan tampilan formal kemeja putih dan celana hitam.
Pengamat mode sekaligus perancang dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria menyebutkan meski tampilan itu tampak konsisten dengan tampilan-tampilan di tiga debat sebelumnya, namun, jika ditelisik tampilan pria yang akrab disapa Cak Imin itu merupakan gaya andalan yang kerap digunakan para aktor dan idola Korea Selatan.
"Mungkin ada strategi baru, karena artis-artis Korea memang suka tampil dengan attire (busana) seperti itu untuk menampilkan look (gaya) yang clean (bersih), putih bersih dengan kemejanya dimasukkan ke dalam celana. Itu bisa mengarah kesana jadi agar gayanya office attire (baju kantor) ala Korea," kata Lisa saat dihubungi ANTARA, Senin.
Menurut Lisa selain tetap menjaga tampilannya agar tampak seperti pejabat negara, namun, dengan lengan yang digulung tampilan Cak Imin membuatnya tampil lebih kasual. Hal itu juga mungkin menjadi cara cawapres nomor urut satu untuk memacu elektabilitasnya dari anak-anak muda.
Mengingat saat ini anak-anak muda khususnya generasi Z dan generasi milenial cukup menggandrungi budaya Korea termasuk para aktor dan idola, atau yang sering disebut oppa (abang dalam bahasa Korea), bisa jadi tampilan tersebut sengaja diusung oleh Cak Imin untuk mendulang lebih banyak pemilih.
"Dia mulai sekarang lagi berpacu menaikkan elektabilitas dari anak-anak muda karena generasi muda ini kan masih wait and see (menunggu). Mungkin awalnya A tapi kemudian bisa berubah menjadi B atau C karena generasi sekarang suka mengulik," kata Lisa.
Di samping menjadi strategi baru, tampilan tersebut juga dinilai Lisa sebagai salah satu cara agar Cak Imin lebih luwes dan leluasa bergerak saat debat berlangsung.
Dalam beberapa waktu terakhir, pasangan capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terlihat memiliki relasi yang cukup erat dengan para penggemar budaya populer Korea.
Misalnya pada Kamis (18/1) dalam acara "Desak Anies" di Jakarta, para penggemar budaya Korea Wave itu mengirimkan coffee truck (kedai kopi keliling) untuk Anies. Budaya mengirim coffee truck tersebut biasanya dilakukan oleh para penggemar kepada idola atau pun aktor kesukaannya.
Di ruang digital, panggilan ala Korea untuk keduanya juga banyak diperbincangkan. Misalnya Cak Imin yang dipelesetkan menjadi Cha I Min dan Anies Baswedan dipanggil ala Korea menjadi Ahn Nies.
Pada debat pertama hingga ketiga, Anies dan Cak Imin selalu konsisten dengan setelan jas hitam dan kemeja putihnya. Lisa menilai tampilan tersebut sengaja dipilih untuk menonjolkan citra keduanya sebagai pejabat publik, birokrat, dan negarawan yang sejajar dengan pejabat dari negara-negara lainnya.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.
Pengamat mode sekaligus perancang dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria menyebutkan meski tampilan itu tampak konsisten dengan tampilan-tampilan di tiga debat sebelumnya, namun, jika ditelisik tampilan pria yang akrab disapa Cak Imin itu merupakan gaya andalan yang kerap digunakan para aktor dan idola Korea Selatan.
"Mungkin ada strategi baru, karena artis-artis Korea memang suka tampil dengan attire (busana) seperti itu untuk menampilkan look (gaya) yang clean (bersih), putih bersih dengan kemejanya dimasukkan ke dalam celana. Itu bisa mengarah kesana jadi agar gayanya office attire (baju kantor) ala Korea," kata Lisa saat dihubungi ANTARA, Senin.
Menurut Lisa selain tetap menjaga tampilannya agar tampak seperti pejabat negara, namun, dengan lengan yang digulung tampilan Cak Imin membuatnya tampil lebih kasual. Hal itu juga mungkin menjadi cara cawapres nomor urut satu untuk memacu elektabilitasnya dari anak-anak muda.
Mengingat saat ini anak-anak muda khususnya generasi Z dan generasi milenial cukup menggandrungi budaya Korea termasuk para aktor dan idola, atau yang sering disebut oppa (abang dalam bahasa Korea), bisa jadi tampilan tersebut sengaja diusung oleh Cak Imin untuk mendulang lebih banyak pemilih.
"Dia mulai sekarang lagi berpacu menaikkan elektabilitas dari anak-anak muda karena generasi muda ini kan masih wait and see (menunggu). Mungkin awalnya A tapi kemudian bisa berubah menjadi B atau C karena generasi sekarang suka mengulik," kata Lisa.
Di samping menjadi strategi baru, tampilan tersebut juga dinilai Lisa sebagai salah satu cara agar Cak Imin lebih luwes dan leluasa bergerak saat debat berlangsung.
Dalam beberapa waktu terakhir, pasangan capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terlihat memiliki relasi yang cukup erat dengan para penggemar budaya populer Korea.
Misalnya pada Kamis (18/1) dalam acara "Desak Anies" di Jakarta, para penggemar budaya Korea Wave itu mengirimkan coffee truck (kedai kopi keliling) untuk Anies. Budaya mengirim coffee truck tersebut biasanya dilakukan oleh para penggemar kepada idola atau pun aktor kesukaannya.
Di ruang digital, panggilan ala Korea untuk keduanya juga banyak diperbincangkan. Misalnya Cak Imin yang dipelesetkan menjadi Cha I Min dan Anies Baswedan dipanggil ala Korea menjadi Ahn Nies.
Pada debat pertama hingga ketiga, Anies dan Cak Imin selalu konsisten dengan setelan jas hitam dan kemeja putihnya. Lisa menilai tampilan tersebut sengaja dipilih untuk menonjolkan citra keduanya sebagai pejabat publik, birokrat, dan negarawan yang sejajar dengan pejabat dari negara-negara lainnya.
KPU RI telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.
Selepas debat pertama pada 12 Desember 2023, debat kedua 22 Desember 2023, dan debat ketiga 7 Januari 2024, KPU menggelar debat keempat yang mempertemukan para cawapres.
Tema debat keempat meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.