Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat mengungkapkan insiden keributan antara pendukung 01 dengan petugas keamanan dari KPU yang terjadi pada debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Rabu (20/11) malam akibat terjadi miskomunikasi.
"Sebetulnya tidak ada keributan, tidak ada kericuhan, cuman ada miskomunikasi. Karena kita membutuhkan suasana yang kondusif agar pesan yang disampaikan seluruh pasangan calon bisa diterima oleh seluruh masyarakat, seluruh pemirsa," kata Ketua KPU NTB, Muhammad Khuwailid di Mataram, Kamis.
Debat ketiga atau debat pamungkas Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pada Rabu (20/11) malam sempat diwarnai keributan.
Baca juga: Tim Hukum Rohmi-Firin keberatan sikap KPU NTB terkait insiden debat
Keributan terjadi saat rehat sesi pertama menuju sesi kedua debat. Keributan dipicu adanya insiden antara petugas keamanan dari KPU dengan pendukung pasangan calon 01. Bahkan, Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid sampai turun melerai keributan.
Ia mengatakan bahwa peristiwa tersebut tidak berlangsung lama setelah mampu diredakan dan masing-masing mampu menahan diri.
"Jangan sampai keributan atau teriakan-teriakan itu menyebabkan pesan tidak sampai secara utuh," ujarnya.
Baca juga: Debat terakhir, Tiga Cagub NTB paparkan strategi majukan seni budaya
KPU NTB mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama atas terselenggara-nya tiga debat Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
'Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen menjaga jalannya debat secara tiga kali. Harapan kami debat bisa menjadi refrensi dalam menentukan pilihan politik pada 27 November mendatang," terang Khuwailid.
Baca juga: Debat terakhir, Tiga Cagub NTB paparkan strategi atasi masalah sosial
KPU kata Khuwailid menyampaikan permohonan maaf jika dalam proses tiga kali debat ada kekurangan.
"Kami mengucapkan permohonan maaf jika dalam seluruh proses kami di KPU jika ada yang tidak berkenan mohon kami dimaafkan. Kami tentu kami tidak akan pernah sampai ke titik kesempurnaan. Kami butuh sinergitas dari semua pihak," katanya.
Baca juga: Kemarin, debat paslon terakhir, Unram kukuhkan guru besar hingga program air bersih di Bima