Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel menolak menerima panggilan telepon dari para pemimpin Barat karena dia takut akan mendapat tekanan yang akan mencegahnya merespons serangan Iran terhadap Israel, menurut media lokal pada Senin.
Para pemimpin asing berusaha menjadwalkan pembicaraan dengan Netanyahu menyusul serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel pada Sabtu, namun ditolak, menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN.
Netanyahu disebut hanya berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu. Namun, kantor Netanyahu tidak menanggapi isu tersebut, sebut KAN.
Sementara harian Israel Haaretz mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan tekanan internasional terhadap Israel sangat besar dan secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk menyerang Iran.
Baca juga: Minister Marsudi urges US to help de-escalate Iran-Israel tension
Baca juga: Konflik Iran dan Israel berpotensi ganggu pasokan minyak
Sebelumnya pada Senin, Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi mengatakan Israel akan membalas serangan Iran. Sabtu lalu, Iran melancarkan serangan udara terhadap Israel sebagai balasan atas serangan udara oleh Israel pada 1 April yang menghancurkan kawasan diplomatiknya di ibukota Suriah.
Dilaporkan Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal, yang hampir semuanya dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutunya - AS, Prancis, Inggris.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Iran dukung apapun keputusan yang diambil Hizbullah
Minggu, 17 November 2024 14:27
Isu Palestina tetap di hati
Kamis, 14 November 2024 6:39
Prabowo-Biden komitmen kemerdekaan Palestina akhiri konflik kemanusiaan di Gaza
Rabu, 13 November 2024 15:07
Qatar sangkal tuduhan mundur sebagai mediator
Minggu, 10 November 2024 11:05
Memaknai pidato Presiden Prabowo terkait Kemerdekaan Palestina
Minggu, 10 November 2024 8:20
Bentrokan suporter bola Israel-Belanda picu ketegangan
Sabtu, 9 November 2024 4:57
MUI meminta presiden hentikan impor produk Israel
Kamis, 7 November 2024 20:58
Trump menang di Pilpres AS, Israel bakal dapat dukungan lebih besar
Kamis, 7 November 2024 12:11