Menko PMK sebut Pelabuhan Jangkar jadi alternatif

id Menko PMK, Muhadjir Effendy, Pelabuhan Jangkar, Indonesia timur

Menko PMK sebut Pelabuhan Jangkar jadi alternatif

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menyampaikan keterangan usai bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kediaman Wapres, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024). ANTARA/Andi Firdaus

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengemukakan operasional Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, menjadi akses alternatif penyeberangan ke Indonesia bagian timur.

"Kami juga sudah melaporkan ada penambahan pelabuhan baru untuk bagian timur, yaitu Pelabuhan Jangkar, Situbondo, yang nanti bisa digunakan untuk pelabuhan alternatif selain Ketapang (Banyuwangi, Jatim)," kata Muhadjir usai bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas Wapres, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia mengatakan transportasi kapal di pelabuhan baru tersebut mengangkut penumpang tujuan Nusa Tenggara Barat (NTB) tanpa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

"Terutama untuk mereka yang nanti akan berlayar menuju ke NTB, yaitu Lombok dan Sumbawa, tidak perlu lagi ke Gilimanuk, nanti menyeberang lagi ke Lombok dan menyeberang lagi ke Sumbawa, jadi bisa langsung," katanya.

Selain itu, transportasi kapal di pelabuhan baru itu juga menawarkan jasa penyeberangan menuju beberapa pulau di sekitar Kabupaten Sumenep, Madura, kata Muhadjir menambahkan.

Baca juga: Menko PMK lapor ke Wapres soal penanganan mudik 2024
Baca juga: Menko Muhadjir: Tugas dan fungsi Kemenko PMK tak terkait pemilu


Ia mengatakan potensi penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar sangat positif dan bisa memotong kepadatan yang selama ini bertumpu di Pelabuhan Ketapang.

"Saya senang beroperasinya Pelabuhan Jangkar dalam pelayanan arus mudik tahun 2024 ini karena bisa menjadi pilihan masyarakat menentukan moda transportasi tanpa harus jauh ke Pelabuhan Ketapang," katanya.