BPSDMD NTB Luncurkan Program Pelatihan Pengadaan Barang

id Pelatihan Pengadaan Barang

BPSDMD NTB Luncurkan Program Pelatihan Pengadaan Barang

Wagub NTB H Muhammad Amin (kanan) meluncurkan program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa di gedung BPSDM NTB. (Foto Antaranews NTB/ist)

Pelatihan tersebut utuk menjadikan tenaga pengadaan lebih terampil, sehingga pembangunan di daerah dapat berjalan lebih baik
Mataram (Antaranews NTB) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Millenium Challenge Account - Indonesia meluncurkan program Pelatihan Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa, di Mataram Jumat.

Peluncuran program tersebut dilakukan oleh Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, bersama Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Dharma Nursani, dan Deputi Eksekutif Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia Lukas Adhyakso, serta Kepala BPSDMD NTB Rusman.

Deputi Direktur Eksekutif MCA Indonesia Lukas Adhyakso, menjelaskan program pelatihan tersebut merupakan tindaklanjut dari proyek modernisasi pengadaan yang telah dilaksanakan sejak 2004 oleh LKPP dan MCA Indonesia, untuk mempercepat reformasi pengadaan di Indonesia.

"Proyek tersebut telah menerapkan serangkaian pelatihan profesionalitas bagi 523 sumber daya manusia pengadaan di 44 unit layanan pengadaan di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan program Pelatihan Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pengadaan agar semakin profesional, transparan dan akuntabel.

"Target peserta adalah tenaga profesional pengadaan di unit layanan pengadaan serta satuan kerja perangkat daerah setempat" ujarnya.

Sebelum adanya program pelatihan tersebut, lanjut Lukas, BPSDMD NTB telah melaksanakan pelatihan pengadaan dasar, namun hanya terbatas pada aspek regulasi. Kini, pelatihan akan membekali peserta dengan keterampilan teknis dan manajerial pengadaan, mulai dari tingkat dasar, menengah hingga mahir.

Topik pelatihan mulai dari prinsip pengadaan dasar dan kompleks, penerimaan dan evaluasi lelang, analisis risiko, hingga pengelolaan kontrak.

"Pelatihan tersebut akan menjadikan tenaga pengadaan lebih terampil, sehingga pembangunan di daerah dapat berjalan lebih baik," ucapnya.

Lukas juga berharap BPSDMD NTB dapat menjadi contoh pusat pelatihan pengadaan unggulan di Indonesia, yang akan melahirkan profesional pengadaan yang mumpuni dan menjadi penerus agenda modernisasi di Indonesia.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, mengapresiasi program pelatihan yang dilakukan oleh BPSDMD NTB bekerja sama dengan LKPP dan MCA Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang pengadaan barang dan jasa.

"Ini tentu akan memperkecil dan meminimailsir konsekuensi hukum. Kita akan terus melakukan kegiatan pelatihan, tidak hanya NTB, tapi se-Indonesia," katanya.

Kepala BPSDMD NTB Rusman, menambahkan peran dan inisiatif dari lembaganya adalah mempersiapkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan modernisasi pengadaan serta narasumber yang kompeten sehingga dapat mewujudkan pelayanan dan personel yang profesional.

"Ke depannya, diharapkan pelatihan tersebut menjadi salah satu program unggulan BPSDMD NTB dan mampu menarik peserta dari kawasan timur Indonesia," ujarnya. (*)