Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama departemen konservasi gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) memberikan penyuluhan untuk mengedukasi masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
"Hampir sebagian besar penyakit itu lewat mulut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi di Lombok Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan dari 29 puskesmas di Lombok Tengah, terdapat 3 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi dan jika ada dokter gigi di Lombok Tengah yang melanjutkan ke spesialis maka akan semakin berkurang.
"Kalau dilihat, mungkin dokter gigi ini kurang peminat atau mungkin seleksi yang terlalu ketat. Karena itu kami mohon jika ada yang mendaftar di FKG UI mohon diterima," katanya.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pemerintah daerah tidak kesulitan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, karena angka penyakit gigi juga tinggi.
Selain itu, kegiatan ini sangat membantu pemerintah Lombok Tengah untuk menurunkan angka penyakit gigi dan stunting di Lombok Tengah.
Pihaknya telah berhasil menurunkan angka stunting secara nasional, tapi sesungguhnya stunting juga bisa disebabkan karena penyakit gigi.
"Ibu hamil akan sulit mendapatkan asupan nutrisi jika mengalami sakit gigi," katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Ilmu Konservasi Gigi FKG UI Prof Anggraini Margono mengatakan program bhakti sosial ini merupakan program tahunan departemen konservasi gigi FKG UI.
"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan butir ketiga dari Tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat," katanya.
Pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Lombok Tengah guna melakukan pengentasan masalah gigi dan stunting.
"Berdasarkan data yang diperoleh, karies gigi atau gigi berlubang masih cukup tinggi," katanya.
Kegiatan ini juga program dari pendidikan dokter gigi spesialis konservasi gigi dan program hibah tahunan dari Universitas Indonesia dengan skema kompetisi.
"Dan dalam hal ini Lombok Tengah merupakan daerah yang layak dijadikan lokasi pengobatan dalam rangka menurunkan karies yang cukup tinggi," katanya.
Selain kegiatan penyuluhan, dilaksanakan pengobatan dan pemeriksaan gigi serta pembagian sembako kepada masyarakat di Kecamatan Pujut.*