Tiga perusahaan sekuritas akan beroperasi di Mataram

id Perusahaan Sekuritas

Tiga perusahaan sekuritas akan beroperasi di Mataram

Kehadiran tiga perusahaan sekuritas tersebut tentunya akan menambah yang sudah ada di NTB
Mataram (Antaranews NTB) - Sedikitnya tiga perusahaan sekuritas nasional akan membuka kantor cabang dan beroperasi di Kota Mataram untuk mengedukasi sekaligus mengajak warga Nusa Tenggara Barat menjadi investor saham melalui bursa efek.

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Mataram, I Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, di Mataram, Senin, menyebutkan tiga perusahaan sekuritas tersebut adalah MNC Sekuritas, Philip Sekuritas Indonesia, dan RHB Securities Indonesia.

"Kehadiran tiga perusahaan sekuritas tersebut tentunya akan menambah yang sudah ada di NTB, yakni Pintraco Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Kresna Sekuritas," katanya.

Menurut dia, ketiga perusahaan sekuritas tersebut tertarik untuk beroperasi di NTB, karena melihat pertumbuhan ekonomi provinsi itu yang terus berada dalam trend positif sepanjang tahun.

Selain itu, minat warga NTB menjadi investor saham melalui bursa efek juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hingga 2017, jumlah warga NTB yang sudah menjadi investor saham di BEI tercatat sebanyak 2.042 investor.

Mereka tersebar di Kota Mataram sebanyak 959 investor, Kabupaten Lombok Barat 178 investor, Lombok Tengah 250 investor, Lombok Timur 177 investor, Lombok Utara 7 investor. Selain itu, di Kota Bima dan Kabupaten Bima sebanyak 168 investor, Dompu 46 investor, Sumbawa 205 investor, dan Sumbawa Barat 52 investor.

Nilai saham dari seluruh investor di NTB, mencapai Rp74,89 miliar. Ada juga investasi dalam bentuk reksadana dan obligasi serta produk lainnya senilai Rp67,45 miliar.

"Sebagian besar investor saham dari NTB usia produktif, yakni 18-40 tahun. Terbanyak dari kalangan pegawai swasta dan pelajar/mahasiswa," ujar Sandiana.

Lebih lanjut, ia mengatakan tiga perusahaan sekuritas tersebut segera membuka cabang di Kota Mataram, setelah mendapatkan sumber daya manusia (SDM) pialang saham yang sudah berlisensi dari BEI.

Menurut Sandiana, pialang saham yang sudah bersertifikat di NTB, memang belum begitu banyak. Apalagi, BEI Perwakilan Mataram beroperasi sejak Desember 2017 atau hampir empat bulan.

Relatif kurangnya SDM pialang saham bersertifikat menjadi tantangan bagi BEI. Pasalnya, industri pasar modal terus berkembang, tidak hanya di Jakarta dan Surabaya, tetapi hampir di seluruh Indonesia.

"BEI saja sudah punya sebanyak 29 kantor perwakilan di seluruh Indonesia, dan rencananya mau buka tiga kantor perwakilan lagi," ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pialang saham berlisensi, BEI Perwakilan Mataram sudah mengadakan pelatihan yang diikuti sebanyak 23 peserta. Namun yang lulus dan mendapatkan sertifikat 10 orang dan dua di antaranya sudah terserap pasar kerja. (*)