Kabupaten Bandung (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pendistribusian 70 ribu unit pompa ke seluruh wilayah di Indonesia tuntas pada September mendatang, untuk memastikan produktivitas pertanian tetap stabil serta mengantisipasi kemungkinan terjadi kekeringan panjang di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyebutkan hingga saat ini pemerintah baru menyalurkan 25 ribu unit pompa ke seluruh provinsi.
“Yang sudah dikirim 25 ribu unit pompa dan yang belum dikirim 45 ribu dari target 70 ribu unit pompa dan September ini ditargetkan tuntas karena musim kering kalau lewat sudah tidak ada guna lagi,” kata Suwandi saat menghadiri Gebyar Perbenihan 2024 di Kabupaten Bandung, Sabtu.
Ia mengatakan pompanisasi ini akan memungkinkan memanfaatkan lahan tidur menjadi pertanian yang produktif, guna menciptakan ketersediaan pangan dan menuju swasembada pangan.
Langkah ini dianggap penting untuk menjaga kestabilan stok pangan dan mengendalikan harga sembako di tengah kondisi global yang tidak menentu.
“Kebijakan Bapak Menteri untuk lahan-lahan nganggur, lahan terlantar, lahan tidur, semua harus ditanam dan sudah disiapkan pompa-pompa nya,” kata Suwandi.
Dirinya menjamin petani sejahtera melalui penerapan program pompanisasi, sehingga bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang awalnya mampu satu atau dua kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali setahun.
"Kami meyakini program pompanisasi dapat meningkatkan produksi pangan dan bermuara pada kesejahteraan petani," katanya.
Selain pompanisasi, kata dia, Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan produksi pertanian padi di berbagai daerah melalui berbagai program seperti meningkatkan perluasan areal tanam hingga mempercepat masa tanam.
“Kejar perluasan areal tanam, jangan biarkan tanah sejengkal nganggur, kemudian kebijakan Bapak Menteri yaitu mempercepat jarak panen ke tanam itu 14 hari,” kata dia.
Baca juga: Kementan alokasikan ribuan pompa air untuk lahan kering di wilayah NTB