Anies Baswedan tak mau masuk partai karena banyak kubu tersandera kekuasaan

id Anies Baswedan ,Pilkada,Partai Politik

Anies Baswedan tak mau masuk partai karena banyak kubu tersandera kekuasaan

Politikus Anies Baswedan melayani permintaan tanya jawab dengan wartawan selepas acara Kongres III Partai NasDem Tahun 2024 di JCC, Jakarta, Minggu (25/8/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi/aa.

Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya enggan masuk ke partai politik karena seluruh kubu saat ini sedang disandera oleh kekuasaan.

"Kalau masuk partai, pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera kekuasaan? Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam," kata Anies dalam siaran live streaming yang dilakukan di akun Youtube-nya, Jumat.

Baca juga: Gagal maju Pilkada Jakarta, Anies minta pendukungnya jaga suasana teduh

Walau demikian, Anies tidak menyebut secara rinci partai politik mana saja yang dia nilai telah tersandera kekuasaan.

Anies melanjutkan, fenomena tersebut telah dia temui selama dia melewati masa kontestasi Pilpres hingga Pilkada 2024.

Karenanya, dia memilih untuk tidak masuk partai agar tidak terikat oleh kekuasaan. Dengan demikian, dia dapat bersikap lebih independen.

"Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan, jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies.

Baca juga: Anies Baswedan bakal bentuk partai baru usai gagal di Pilkada Jakarta 2024

Karena hal tersebut, Anies memutuskan untuk membangun partai atau organisasi kemasyarakatan (ormas) sendiri.

Anies mengatakan, dorongan membuat partai muncul lantaran dia melihat banyak masyarakat yang menginginkan sistem demokrasi yang setara dan membangun.

Dia juga melihat banyak masyarakat yang mulai resah akan banyaknya kepentingan politik elit-elit tertentu.

Dalam waktu dekat, dirinya akan membuat partai untuk mewadahi semangat masyarakat tersebut. Anies sendiri tidak menyebut kapan persisnya akan membangun ormas ataupun partai politik tersebut.

"Semoga, tidak terlalu lama lagi, kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara, yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan kebijakan dan gagasan," kata Anies.

Baca juga: Anies menyesal tak bisa kembali mencalonkan jadi Gubernur Jakarta

Sebelumnya, Anies diisukan akan maju dalam Pilkada Jakarta setelah sebelumnya kalah dalam Pilpres 2024.

Beberapa partai pun sudah memberikan dukungan agar Anies maju seperti dari Partai Buruh dan Hanura. PDI Perjuangan juga dikabarkan jadi salah satu partai yang akan mengusung Anies di Jakarta.

Namun demikian, PDI Perjuangan mengurungkan niatnya dan lebih memilih mengusung Pramono Anung dan Rano Karno.

Setelah pupus harapan di Jakarta, Anies kembali diisukan akan maju fi Pilkada Jawa Barat. Kali ini pihak yang dikabarkan siap mengusung Anies adalah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.

Namun di detik-detik terakhir hari pendaftaran ke KPU, Anies lagi-lagi tidak jadi melenggang di Pilkada Jawa Barat.
 
Baca juga: Mentalitas parpol jadi faktor Anies gagal maju Pilkada Jakarta 2024