Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengaku menyesal tidak bisa mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Jakarta. Penyesalan itu datang lantaran banyak aspirasi warga Jakarta yang telah dia tampung, namun akhirnya tidak bisa dia wujudkan.
"Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini (rumah pemenangan Anies) di tempat ini, setelah Pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi," kata Anies dalam siaran langsung di akun YouTube-nya di Jakarta, Jumat.
Anies menyebut banyak warga yang mengeluhkan kondisi Jakarta satu setengah tahun ke belakang pasca dirinya selesai menjabat sebagai gubernur.
Beberapa yang dikeluhkan masyarakat yakni soal pembenahan warga di kampung-kampung kumuh, pemulihan perekonomian hingga warga Kampung Bayam, Jakarta Utara yang dianggap sudah terlantar.
"Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, 'pak tolong ini dituntaskan', berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya," kata Anies.
Di satu sisi, Anies sendiri mengaku sulit bagi dirinya untuk maju dalam pilkada lantaran beragam partai politik punya pertimbangan tertentu untuk mengusungnya.
"Jangankan dimasuki (masuk ke partai) mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi (partai) yang mengusulkan, jadi ini adalah sebuah kenyataan nih," kata Anies.
Karenanya, Anies mengaku akan memilih jalan lain untuk memperjuangkan ragam aspirasi masyarakat yang telah dia tampung.
Jalan lain yang dituju yakni membuat partai politik ataupun organisasi masyarakat (ormas). Langkah ini dipilih Anies agar dirinya mempunyai wadah bagi masyarakat yang ingin berjuang akan kesetaraan demokrasi dan hak-hak masyarakat menengah ke bawah.
Namun demikian, Anies sendiri mengaku belum bisa memastikan kapan persisnya partai atau ormas yang dia canangkan itu akan terbangun.
"Semoga, tidak terlalu lama lagi, kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara, yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan kebijakan dan gagasan," kata Anies.
Sebelumnya, Anies diisukan akan maju dalam Pilkada Jakarta setelah sebelumnya kalah dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Mentalitas parpol jadi faktor Anies gagal maju Pilkada Jakarta 2024
Baca juga: Gagal maju Pilkada Jakarta, Anies minta pendukungnya jaga suasana teduh
Beberapa partai pun sudah memberikan dukungan agar Anies maju seperti dari Partai Buruh dan Hanura. PDI Perjuangan juga dikabarkan jadi salah satu partai yang akan mengusung Anies di Jakarta.
Namun demikian, PDI Perjuangan mengurungkan niatnya dan lebih memilih mengusung Pramono Anung dan Rano Karno. Setelah pupus harapan di Jakarta, Anies kembali diisukan akan maju fi Pilkada Jawa Barat. Kali ini pihak yang dikabarkan siap mengusung Anies adalah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Namun di detik-detik terakhir hari pendaftaran ke KPU, Anies lagi-lagi tidak jadi melenggang di Pilkada Jawa Barat.
Berita Terkait
Dukungan Anies Baswedan dongkrak elektabilitas Pramono-Rano
Jumat, 22 November 2024 14:39
Anies Baswedan percaya proses peradilan Tom Lembong berjalan transparan
Rabu, 30 Oktober 2024 16:54
Viral!! Benarkah Anies Baswedan bakal gantikan Gibran jadi wakil presiden
Selasa, 1 Oktober 2024 14:18
Anies Baswedan soroti banyak mahasiswa jadi korban kekerasan saat demo di DPR
Sabtu, 31 Agustus 2024 18:07
Jokowi bantah jegal Anies di Pilkada Jakarta dan Jabar
Sabtu, 31 Agustus 2024 18:02
Anies Baswedan tak mau masuk partai karena banyak kubu tersandera kekuasaan
Sabtu, 31 Agustus 2024 17:59
Anies Baswedan bakal bentuk partai baru usai gagal di Pilkada Jakarta 2024
Sabtu, 31 Agustus 2024 17:54
Pasangan Cagub Jakarta Pramono-Rano nyatakan terbuka siapapun ingin jadi tim sukses
Jumat, 30 Agustus 2024 21:05