Medali emas kembali jadi milik atlet veteran Sri Hartati

id pon aceh-sumut 2024,angkat berat,sri hartati

Medali emas kembali jadi milik atlet veteran Sri Hartati

Lifter Jawa Barat Yolanda Nur Arifah, lifter Lampung Sri Hartati, lifter Riau Windi Astuti Halawa (ki-ka), berfoto di podium setelah pertandingan angkat berat kelas 57 kilogram putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa (17/9/2024). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Banda Aceh (ANTARA) - Lifter veteran asal Lampung, Sri Hartati, masih menjadi ratu angkat berat kelas 57 kilogram putri, setelah ia memenangi medali emas pada pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa.

Sri yang sebelumnya juga memenangi medali emas pada lima edisi PON itu, mencatatkan total angkatan 530 kilogram. Ia memiliki angkatan terbaik squat pada 210 kilogram, angkatan terbaik bench press pada 130 kilogram, dan angkatan terbaik deadlift pada 190 kilogram.

​​​​​“Sangat bersyukur. Medali ini dipersembahkan untuk anak-anak di rumah, para pengurus, buat KONI Lampung, pelatih, teman-teman semuanya yang mendukung saya,” kata Sri, yang kini sudah berusia 40 tahun itu.

Medali perak diraih lifter Jawa Barat (Jabar), Yolanda Nur Arifah, yang angkatan terbaik totalnya hanya terpaut sepuluh kilogram dari Sri, yakni 520 kilogram. Yolanda memiliki angkatan terbaik squat pada 215 kilogram, angkatan terbaik bench press 127 kilogram, dan angkatan terbaik dead lift 177,5 kilogram.

Baca juga: Aceh gelar festival budaya dan UMKM meriahkan PON
Baca juga: Grasstrack PON 2024 sukses gaet antusias penonton


Sedangkan medali perunggu menjadi milik Windi Astuti Halawa asal Riau. Windi berhasil mencatatkan angkatan squat terbaik pada 205 kilogram, angkatan bench press terbaik pada 132 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 157 kilogram.

Pada kelas 57 kilogram putri total terdapat tujuh lifter yang bersaing. Selain para pemenang medali, empat lifter lainnya adalah Juanita Mandasari asal Kalimantan Timur, Sandra Diana Sari asal Sumatera Barat, Lilis Suryaningsih asal Kalimantan Barat, Siti Fadillah Siregar asal Sumatera Utara.