Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengungkapkan keputusan untuk bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto tergantung sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Sampai saat ini, saya harus jujur. Sampai kemarin, tadi saya juga bicara-bicara sama Bung Ronny dengan teman-teman, belum ada," kata Eriko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
"Itu adalah hak prerogatif kebijaksanaan dari Ibu Ketua Umum. Kita tunggu bersama saja," tambahnya.
Baca juga: Megawati dan Prabowo bakal bertemu di tempat yang asyik
Selain itu, dia menjawab pertanyaan wartawan apakah pertemuan itu nanti akan membuat posisi PDIP menjadi koalisi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Eriko menegaskan PDIP tidak mengenal terminologi koalisi dan oposisi dalam konteks ketatanegaraan.
"Secara ketentuan hukum tidak ada yang namanya koalisi dan oposisi. Betul, ya, Bung Rony, yang paham hukum ini. Tidak ada yang namanya koalisi ataupun oposisi," jelas Eriko.
Dirinya pun mengajak semua pihak menunggu perkembangan terkait pertemuan itu. Yang pasti, sambung Eriko, hubungan Megawati dengan Prabowo tidak ada masalah.
"Kalau secara pribadi, saya tahu persis Ibu Ketua Umum dengan Pak Prabowo itu sangat dekat. Bahkan bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa pada saat kepulangan Pak Prabowo juga, kan, pada saat zaman Ibu Mega, pemerintahan. Artinya di sini, mari kita tunggu," pungkasnya.
Berita Terkait
DKPP tunggu laporan calon DPR terpilih dari PKB dan PDIP
Jumat, 27 September 2024 19:21
KPU batal lantik Tia Rahmania karena telah diberhentikan PDIP
Jumat, 27 September 2024 13:02
PDIP tegaskan Tia Rahmania terbukti alihkan suara partai di Pemilu 2024
Jumat, 27 September 2024 12:59
Megawati dan Prabowo bakal bertemu di tempat yang asyik
Kamis, 26 September 2024 13:47
PDIP membantah pertemuan Prabowo-Megawati ingin incar kursi menteri
Rabu, 18 September 2024 6:31
Ketum PDIP Megawati sampaikan salam hormat kepada Prabowo
Minggu, 1 September 2024 6:59
Langkah Anies maju di Jabar seperti sedang cari kerja
Kamis, 29 Agustus 2024 21:21
Anies ditinggalkan semua parpol usai PDIP usung Pramono-Rano di Pilkada Jakarta
Rabu, 28 Agustus 2024 12:19