Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang terjadi selama musim penghujan.
Kepala Pelaksana BPBD Nusa Tenggara Barat, Ahmadi, mengatakan sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat kini memasuki musim hujan dan sebagian masih dalam peralihan musim.
"Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat disertai angin kencang," ujarnya dalam keterangan di Mataram, Minggu.
Ahmadi menuturkan fenomena hujan lebat yang disertai angin kencang selama musim hujan dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal yang kadang bisa memicu banjir dan tanah longsor.
Masyarakat bisa memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air, seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bima-NTB salurkan 1,31 juta liter bantuan air bersih
Pada 2 November 2024, BPBD Nusa Tenggara Barat mencatat ada empat kabupaten yang diguyur hujan lebat, yakni Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, dan Lombok Tengah.
Hujan lebat disertai angin kencang itu menyebabkan pepohonan tumbang dan mengganggu akses lalu lantas. Bahkan, sejumlah rumah rusak pada bagian atap karena ditiup angin kencang.
Baca juga: BPBD data dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di Nusa Tenggara bakal diguyur hujan pada Senin, 4 November 2024 mendatang.
Sebanyak 10 kabupaten/kota di wilayah itu diprediksi cerah berawan saat pagi, hujan ringan saat siang, dan kembali cerah berawan saat malam.