Mesir siap gelar konferensi rekonstruksi Gaza

id gencatan senjata,konflik Palestina-Israel,konferensi internasional,rekonstruksi Gaza,Mesir,kawasan Timur Tengah

Mesir siap gelar konferensi rekonstruksi Gaza

Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. /ANTARA/Anadolu/py

Kairo (ANTARA) - Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.

“Mesir siap, saat situasi memungkinkan pasca gencatan senjata di Gaza, untuk menjadi tuan rumah konferensi internasional merekonstruksi wilayah tersebut,” ujar Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdealatty, dalam konferensi pers bersama di Kairo dengan Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel.

“Sudah saatnya kehendak politik bersatu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza,” tambahnya.

Qatar sebelumnya menyatakan pada Selasa pagi bahwa negosiasi terkait gencatan senjata di Gaza berada pada "tahap akhir" dan pengumuman kesepakatan “sudah dekat.”

“Rancangan kesepakatan telah diserahkan kepada Hamas dan Israel, dan hambatan utama dalam isu-isu krusial antara kedua belah pihak telah berhasil diatasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam konferensi pers di Doha.

Baca juga: UNICEF mendesak gencatan senjata selamatkan bayi-bayi di Gaza

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, juga memastikan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan kini berada pada “tahap akhir.” Sumber Palestina sebelumnya menyebutkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan ini “hampir selesai” dan dapat ditandatangani pada Jumat.

Baca juga: Sejumlah anggota DK PBB kecam veto ke-4 AS atas resolusi gencatan senjata di Gaza

Sumber yang meminta namanya dirahasiakan karena sifat pembicaraan yang sensitif, kepada Anadolu mengatakan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai untuk memfinalisasi kesepakatan. Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 46.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilancarkan di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu