UNICEF mendesak gencatan senjata selamatkan bayi-bayi di Gaza

id gaza,anak-anak,palestina,israel,gencatan senjata

UNICEF mendesak gencatan senjata  selamatkan bayi-bayi di Gaza

Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa anak-anak di Gaza meninggal dunia akibat cuaca dingin dan kekurangan tempat tinggal yang memadai. ANTARA/Anadolu/py/am.

New York (ANTARA) - Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) kembali mendesak adanya gencatan senjata segera di Gaza untuk mencegah lebih banyak bayi meninggal akibat kedinginan di tengah genosida Israel selama lebih dari setahun yang telah membunuh ribuan anak Palestina.

Di platform X pada Selasa (31/12), UNICEF mengumumkan bahwa tujuh bayi meninggal karena kedinginan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir. Badan itu mengatakan kendati pihaknya telah mengirim pakaian musim dingin dan selimut kepada keluarga Palestina, kebutuhan mereka sangat besar.

Hal itu lantaran sebagian besar warga Gaza yang mengungsi belum mempunyai tempat berlindung yang layak dan kebutuhan pokok lain selama cuaca dingin ekstrem. Desakan UNICEF itu muncul ketika sejumlah daerah di Gaza diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir, yang menambah kesengsaraan bagi mereka yang sudah hidup dengan kondisi yang tidak manusiawi.

Sejumlah laporan melansir bahwa banjir telah merendam puluhan tenda pengungsi di Kota Deir al Balah, al-Mawasi, dan Khan Younis. Sebelumnya, UNICEF mengumumkan bahwa 2024 menjadi tahun terburuk bagi anak-anak ketika sekitar 473 juta anak tinggal di zona perang di seluruh dunia, termasuk Gaza. Angka itu setara dengan satu dari enam anak di dunia.

Baca juga: Tantangan Indonesia di tahun 2025

"Dari hampir semua tolak ukur, 2024 menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah UNICEF bagi anak-anak yang terjebak di zona konflik, baik dari segi jumlah anak yang terdampak maupun dampaknya terhadap kehidupan mereka,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell.

Sejumlah media melaporkan lebih dari 17.000 anak meninggal selama 15 bulan perang genosida yang dilancarkan rezim Zionis Israel di Gaza.

Baca juga: Perundingan gencatan senjata di Gaza masih buntu

Kantor berita Al Jazeera yang mengutip juru bicara UNICEF, Rosalia Bolen, melaporkan bahwa 96 persen perempuan dan anak-anak di Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok mereka.

Anak-anak juga terjangkit penyakit dan kekurangan pakaian untuk musim dingin.

Sumber: IRNA-OANA