Mataram (ANTARA) - Anggota Komisi III Bidang Keuangan dan Perbankan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Muhammad Aminurlah meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap BUMD PT Gerbang NTB Emas (GNE) karena kondisi BUMD yang bergerak di bidang perdagangan umum itu sudah sakit parah.
"GNE sedang tidak baik-baik saja. Kalau ibarat orang sakit itu, sudah tidak bisa lagi di diagnosa," kata Muhammad Aminurlah di Mataram, Kamis.
Ia melihat kondisi PT GNE saat ini sangat amburadul. Mulai manajemen, sistem, prosedur, keuangan hingga operasional dan lainnya, sehingga banyak hal yang harus dijadikan perhatian serius untuk secepatnya bisa disikapi.
"Sakitnya sudah akut, sudah parah. Makanya saya meminta secara politik lembaga dewan keluarkan surat kepada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) untuk melakukan audit investigasi," ujarnya.
Menurut Haji Maman panggilan akrabnya, dari hasil audit investigasi itu nantinya dijadikan sebagai rekomendasi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur (NTB) terpilih ini untuk melakukan audit tuntas yang tujuannya untuk memperbaiki.
"Audit ini untuk kita melakukan restorasi tentang bagaimana soal manajemen-nya, sistemnya, keuangan-nya, prosedurnya, operasional-nya. Semua itu akan diperbaiki. Jadi yang menentukan (audit tuntas) dua delegensi itu nantinya gubernur. Kalau mau diselamatkan GNE ini," tegas legislator Dapil VI Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima itu.
Baca juga: Pemprov NTB disarankan mengubah manajemen BUMD PT GNE
Baca juga: Kajati NTB:Penanganan korupsi usaha PT GNE masih penyelidikan
Untuk itu, lanjutnya hal ini penting untuk dijadikan perhatian. Terlebih PT GNE disebutkan memiliki piutang dengan nilai sekitar Rp10 miliar. Sedangkan sekitar Rp26 miliar-nya adalah kewajiban.
"Karena GNE ini ada kewajiban terhadap bank (nilainya bervariasi). Makanya saya katakan tadi itu, sakitnya itu tidak bisa lagi didiagnosa. Maka kami (Komisi III) mendorong BPK untuk melakukan audit GNE," katanya.
Meski demikian, ia tak menampik apabila dilihat dari sisi aset, maka piutang itu bisa tertutupi sehingga menurut Maman, GNE perlu diselamatkan.
"Jika sudah diperbaiki, hasil audit tuntas dua delegensi tadi untuk melakukan restorasi, sehingga GNE ke depan harus profesional.
Baca juga: Kejati NTB selidiki dugaan korupsi PT GNE
"Jadi memang harus dilakukan restorasi, semuanya harus sehat. Kalau dilihat dari rencana bisnis-nya (PT GNE) bagus sekali. Karena menyentuh langsung ke rakyat, tetapi manajemen-nya amburadul dan tidak bisa didiagnosa," ucapnya.
Oleh karenanya, kembali ditegaskan Maman, agar menuai titik terang, pihaknya mendorong pimpinan dewan meminta BPK untuk melakukan audit investigasi.
"Ya hasil audit itu nanti restorasi, agar semuanya jelas. Maka dari itu, perlu dilakukan audit independen supaya semua jelas. Termasuk, aliran dana, kemudian asetnya seperti apa, baik yang bergerak maupun tidak seperti apa, sehingga ini bisa kita selamatkan," katanya.
Baca juga: Inspektorat NTB audit proyek pembangunan rumah subsidi PT GNE di Lobar
Baca juga: Eksploitasi air di Trawangan, Direktur GNE dan BAL ajukan pengalihan status penahanan