Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Bayu Priawan Djokosoetono, mengungkapkan optimisme tinggi terhadap prospek ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia juga menyoroti arah kebijakan pemerintah baru yang dianggap mampu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, termasuk target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Baru saja dirilis data kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, dan hasilnya sangat positif. Ini menjadi refleksi optimisme yang kuat bagi kita, para pelaku usaha," ungkap Bayu saat berbicara di sela kunjungannya ke rumah duka orang tua Ketua Japnas Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), I Made Agus Ariana, di Mataram.
Ia memberikan apresiasi terhadap berbagai program pemerintah, salah satunya adalah kebijakan makan gratis.
Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan dampak sosial yang besar, tetapi juga berpotensi menciptakan efek ganda (multiplier effect) bagi perekonomian, terutama untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Program ini dapat menciptakan multiplier effect bagi ekonomi, terutama UMKM, yang menjadi tulang punggung ekonomi kita," jelasnya.
Bayu juga menyoroti sektor komoditas dan pariwisata sebagai dua pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, kekayaan sumber daya alam Indonesia memberikan peluang besar untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi yang ambisius namun realistis.
Untuk itu, para pelaku bisnis tidak perlu lagi bersikap menunggu dan melihat (wait and see), melainkan segera mengambil langkah nyata untuk mendukung upaya pemerintah.
Baca juga: Celios meminta pemerintah berdayakan pengusaha lokal dalam program MBG
"Kalau pemerintahnya sudah bertindak nyata, tidak ada alasan bagi dunia usaha untuk wait and see. Kita harus bergerak bersama mengiringi inisiasi positif pemerintah," ujarnya.
Dalam konteks daerah, Bayu menyoroti potensi besar Nusa Tenggara Barat, sebagai salah satu provinsi yang memiliki peluang luar biasa, khususnya di sektor pariwisata.
"NTB memiliki tempat-tempat wisata yang sangat bagus, dan pertumbuhan hotel di sini juga menunjukkan tren positif," katanya.
Namun, Bayu menegaskan bahwa pengembangan sektor ini membutuhkan dukungan yang lebih besar dari pemerintah provinsi untuk menarik investasi. Selain pariwisata, sektor energi dan industri juga menjadi perhatian Japnas, termasuk potensi tambang dan smelter di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Wamentan minta pengusaha vaksin sapimya cegah terjangkit PMK
"Banyak anggota Japnas yang tertarik dengan bidang energi, selama regulasinya mendukung dan ada kerja sama yang saling menguntungkan," ucapnya.
Sebagai organisasi yang menghimpun para pengusaha nasional, Japnas terus berkomitmen untuk menciptakan manfaat ekonomi dan bisnis bagi anggotanya. Bayu menjelaskan bahwa Japnas kini telah hadir di 22 provinsi dan terus memperluas jaringannya.
"Kami berkomitmen menciptakan manfaat ekonomi dan bisnis bagi seluruh anggota dengan berkolaborasi bersama Kadin serta pemerintah," ujarnya.
Bayu juga memastikan bahwa Japnas tetap solid dan konsisten dalam mendukung berbagai inisiatif pemerintah, termasuk mendukung target pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan.