Japnas sasar perhotelan sebagai pasar produk Bulog

Mataram (Antaranews NTB) - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) yang sudah menjalin kemitraan dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyasar perhotelan sebagai pasar potensial bagi produk pangan yang dijual oleh mitranya.

Wakil Ketua Umum Japnas Bidang Perdagangan, Masbuhin Perdana, di Mataram, Kamis, mengatakan perhotelan dinilai sebagai pasar potensial karena setiap hari membutuhkan pasokan bahan pangan untuk kebutuhan tamu yang menginap atau beracara.

"Sudah ada beberapa pengurus Japnas di daerah yang menjalin komunikasi dengan asosiasi perhotelan, seperti Jawa Barat, dan NTB," katanya di sela kunjungan ke Bulog Divisi Regional NTB.

Japnas, kata dia, sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Bulog pada Maret 2018 di Jakarta. Kemitraan yang dibangun berkaitan dengan pendistribusian dan pemasaran bahan pangan yang dikelola oleh BUMN tersebut.

Distribusi yang dilakukan oleh Japnas dengan memanfaatkan jaringan-jaringan pengusaha yang tersebar luas hampir di seluruh provinsi di Indonesia.

"Selain memanfaatkan peluang bisnis dari sisi distribusi, Japnas juga ingin mendukung program pemerintah dalam hal stabilisasi harga komoditas pangan," kata Masbuhin.

Ketua Umum Japnas NTB, I Made Agus Ariana, menambahkan potensi pasar perhotelan yang akan digarap masih dalam tataran persiapan. Namun komunikasi dengan sejumlah hotel sudah dilakukan.

Komunikasi dengan Perhimpunan Hotel Seluruh Indonesia (PHRI) NTB juga sudah dilakukan. Ia berharap agar jalinan kemitraan yang dituangkan dalam MoU bisa segera diwujudkan.

"Memang hotel-hotel di Pulau Lombok ini sudah banyak yang memasok komoditas pangan dari perusahaan lain. Namun kami mencoba untuk mendorong agar menggunakan produk Bulog," ujar General Manager Hotel Arianz Mataram ini.

Sementara itu, Kepala Divre Bulog NTB H Achmad Ma`mun, menegaskan pihaknya siap memasok beberapa jenis komoditas pangan untuk kebutuhan perhotelan melalui Japnas sebagai mitranya.

Komoditas pangan yang dijual oleh Bulog Divre NTB, yakni beras kualitas medium dan super, gula pasir, tepung terigu, dan minyak goreng. Stok seluruh produk pangan tersebut relatif banyak dan tersebar di gudang-gudang yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa.

Pendistribusian komoditas pangan tersebut, lanjut Achmad, juga memanfaatkan ratusan pelaku usaha yang bermitra dengan Bulog melalui program "Rumah Pangan Kita" (RPK).

"Kami juga akan menyasar beberapa pasar modern lokal dan ke depan akan menyasar pertokoan sebagai mitra pendistribusian komoditas pangan dengan harga terjangkau," katanya. (*)