Mataram (Antaranews NTB) - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Wilayah Nusa Tenggara Barat dan Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional NTB menjalin sinergi untuk menjaga stabilitas ketersediaan dan harga pangan.
Kemitraan tersebut dituangkan dalam naskah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Ketua Umum Japnas Wilayah NTB, I Made Agus Aryana, dan Kepala Divisi Regional Bulog NTB H Achmad Ma`mun, di Mataram, Rabu (25/4).
Ketua Umum Japnas Wilayah NTB, I Made Agus Aryana, mengatakan sinergitas dengan Bulog Divisi Regional NTB sebagai tindaklanjut dari MoU yang sudah ditandatangani Pengurus Pusat Japnas dengan Bulog di Jakarta.
"Kami bersyukur Japnas NTB diberikan kesempatan yang sama dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan terutama pada hari-hari besar keagamaan, seperti bulan puasa dan lebaran," katanya.
Kemitraan ini, kata dia, juga bisa menjadi peluang bagi seluruh anggota Japnas NTB untuk ikut memasarkan komoditas pangan dengan harga terjangkau kepada masyarakat. Sebab, Bulog menjalankan fungsi bisnis dan sosial.
"Kami juga akan berupaya memanfaatkan sinergitas antara pengusaha swasta dengan BUMN ini, sehingga memberi kemanfaatan yang besar bagi masyarakat NTB," ujar Agus.
Sementara itu, Kepala Divisi Regional Bulog NTB H Achmad Ma`mun, berharap sinergitas dengan Japnas NTB menjadi awal yang baik dalam menjaga stabilitas harga pangan masyarakat.
"Kami berharap sinergitas ini tidak hanya pada tataran teori dan wacana, tapi diimplementasikan," kata Achmad seraya mengatakan bahwa Japnas NTB yang pertama dari 34 provinsi di Indonesia, yang menjalin sinergitas dengan Bulog di daerah.
Bulog Divisi Regional NTB menyediakan sarana penjualan komoditas pangan berupa mobil operasional yang ditempatkan di halaman sekretariat Japnas NTB, di Jalan Catur Warga Nomor 33 Kota Mataram.
Komoditas pangan yang dijual berupa gula pasir dengan harga Rp12.500 per kilogram (kg), tepung terigu Rp8.500/kg, minyak goreng Rp13.000/liter, beras kemasan kualitas premium Rp50.000 per 5 kg, dan beras kualitas medium Rp45.000 per 5 kg.
"Harga jual tersebut relatif lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran karena Bulog tidak mengambil keuntungan relatif besar, tetapi lebih kepada sisi sosial menjaga kestabilan harga," kata Achmad. (*)
Japnas-Bulog NTB bersinergi jaga stabilitas pangan
Ketua Japnas NTB, I Made Agus Aryana (kiri), bersama Kepala Divre Bulog NTB H Achmad Ma'mun (kiri dua), sepakat menjaga stabilitas distribusi dan harga pangan. (Foto Antaranews NTB/ist)
Kami bersyukur Japnas NTB diberikan kesempatan yang sama dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan terutama pada hari-hari besar keagamaan
