Kebutuhan pokok di Lombok Timur jelang Ramadhan aman

id Kebutuhan pokok ,Lombok Timur ,NTB,Ramadhan

Kebutuhan pokok di Lombok Timur  jelang Ramadhan aman

Salah satu penjual kebutuhan pokok di pasar tradisional di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). ANTARA/Akhyar Rosidi

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan ketersediaan kebutuhan bahan pokok menjelang bulan Ramadhan 2025 terbilang aman hingga empat bulan ke depan.

"Untuk stok pangan seperti beras saja ketersediaan mencapai 58 ribu ton, begitu juga dengan ketersediaan stok bahan pokok lainnya," kata Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur Mahsin, di Lombok Timur, Minggu.

Ketersediaan stok aman tersebut, menurut Mahsin, diperkuat hasil koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pihak terkait serta hasil turun ke lapangan bertemu dengan para distributor maupun pengecer.

"Laporan yang kami terima, ketersediaan stok bahan pangan untuk Lombok Timur masih aman dan cukup, baik bagi masyarakat umum maupun dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG)," katanya pula.

Baca juga: Jelang Ramadhan, PJ Bupati Lombok Timur cecek harga sembako di pasar

Dirinya tak menampik kebutuhan beras masyarakat Lombok Timur tinggi, tetapi meski kebutuhan pangan beras tinggi, namun ketersediaan stok dapat mengimbangi kebutuhan masyarakat.

"Kami bersama TPID terus mengawal dan memantau ketersediaan bahan pokok dan bahan penting lainnya di pasaran, menjelang bulan Ramadhan," katanya lagi.

Selain itu, perkembangan harga bahan pokok, seperti cabai yang mengalami kenaikan cukup tinggi di pasaran, telah berhasil ditekan, termasuk harga harga bahan pokoknya lainnya dalam kondisi stabil.

Harga masih wajar dan rasional, seperti harga beras premium di pasaran Rp14.000-Rp14.500 per kilogram, beras medium Rp13 ribu per kilogram.

"Untuk harga cabai sebelumnya tembus harga Rp100 ribu per kilogram yang sempat viral, kini harga pasaran telah turun dengan kisaran harga Rp45 ribu per kilogram," ujarnya.

Sedangkan untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) Bulog Rp12.400/kg, artinya terkait harga tidak ada masalah.

Dalam menekan harga harga bahan pokok tersebut, pasca kenaikan harga cabai meroket, kegiatan operasi pasar murah yang di lakukan Dinas Perdagangan, TPID bersama champion cabai terus digencarkan.

Mahsin juga mengatakan, dinas instansi terkait untuk terus mengawal terkait pengendalian inflasi dan indeks perkembangan harga.

"Bersama tim TPID akan terus melakukan pengawasan dan memonitor terkait harga, agar harga tidak memberatkan masyarakat," katanya pula.