Rusia mendukung Brasil jadi kandidat kursi tetap DK PBB

id reformasi pbb,dewan keamanan pbb,kursi tetap dk pbb,rusia,brasil,hubungan rusia brasil,sergey lavrov,lavrov

Rusia mendukung Brasil jadi kandidat kursi tetap DK PBB

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Kamis (26/9/2024) bertemu Muhammad Yunus, penasihat utama dan kepala pemerintahan sementara Bangladesh, di sela-sela sesi Sidang Umum PBB di New York. Blinken menekankan dukungan AS kepada pemerintahan sementara tersebut dalam upaya menstabilkan ekonomi dan menyoroti pentingnya menerapkan reformasi untuk menarik investasi langsung asing. /ANTARA/Anadolu/py

Moskow (ANTARA) - Rusia meyakini bahwa Brasil adalah kandidat yang tepat untuk kursi tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

"Kami yakin bahwa Brasil, yang menjalankan kebijakan luar negeri yang independen dan dapat memberikan kontribusi substansial untuk menyelesaikan masalah internasional, adalah kandidat yang tepat untuk kursi tetap di DK PBB," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Brasil O Globo.

"Kami juga mendukung pencalonan India, dengan syarat Afrika juga akan terwakili di Dewan Keamanan," lanjut Lavrov.

Baca juga: Kerja sama pertahanan bilateral pasti ikuti aturan RI

Menlu Rusia menambahkan bahwa Moskow sangat menentang pengalokasian lebih banyak kursi untuk negara-negara Barat dan sekutunya. Secara khusus, Rusia tidak siap untuk mendukung pencalonan Jerman dan Jepang karena kebijakan mereka yang tidak bersahabat terhadap Moskow.

Baca juga: Evloev bertekad bungkam Volkanovski

Sebelumnya, pada September 2024, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dalam pidatonya di PBB mengatakan bahwa tidak terwakilinya Amerika Latin dan Afrika di kursi tetap DK PBB merupakan "gaung yang tidak dapat diterima dari praktik dominasi masa lalu kolonial."

Anggota tetap DK PBB adalah China, Prancis, Rusia, Inggris, dan AS.

Sumber: Sputnik-OANA

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.