Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memastikan Program Sekolah Rakyat terlaksana dan disesuaikan dengan kondisi wilayah yang ada di kota itu.
"Berbagai program pemerintah pusat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tetap kami dukung serta komitmen untuk dilaksanakan," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Kamis.
Termasuk, lanjut dia, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, biaya sekolah gratis untuk pendidikan dasar, serta Program Sekolah Rakyat.
Program Sekolah Rakyat berupa pendidikan berasrama gratis yang diinisiasi pemerintah, kata dia, dihajatkan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Baca juga: Lahan untuk Sekolah Rakyat di Bima sudah disiapkan
Meskipun, lanjut dia, salah satu kendala yang dihadapi sebuah kota adalah keterbatasan lahan yang mensyaratkan lahan untuk Sekolah Rakyat sekitar 5-10 hektare. "Kami rasa keterbatasan lahan menjadi masalah yang dihadapi kota-kota di Indonesia," katanya.
Untuk melaksanakan Program Sekolah Rakyat, Pemkot Mataram akan menawarkan konsep Sekolah Rakyat dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang dinilai memiliki lahan luas, meskipun tidak sampai satu hektare tapi jumlah murid sedikit.
"Sekolah-sekolah dengan murid yang sedikit, akan kami coba revitalisasi menjadi Sekolah Rakyat dilengkapi dengan asrama serta fasilitas lainnya," kata Mohan.
Baca juga: DPRD Lombok Tengah dukung pembangunan SR
Sementara terkait dengan siswa yang sudah ada dan siapa-siapa saja yang akan sekolah di sekolah rakyat tersebut, kata dia, akan dipelajari lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang ada, termasuk untuk kepala sekolah, guru, dan pegawai lainnya.
Intinya, kata Mohan, Pemkot akan menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk kemudian diusulkan ke pemerintah pusat guna mendapatkan arahan dan persetujuan.
"Sedangkan terkait masalah teknis lainnya, Dinas Pendidikan akan melakukan koordinasi lebih lanjut," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.
Baca juga: Presiden Prabowo putus rantai kemiskinan lewat sekolah berasrama 2025
