Jakarta (ANTARA) - Pemain Hangtuah Jakarta, Althof Satrio, mengungkapkan bahwa pendekatan keras yang diterapkan pelatih Wahyu Widayat Jati sempat membuatnya kaget.
Ia bahkan menyebut ada pemain yang sampai menangis karena merasa tertekan dengan gaya kepelatihan yang disiplin dan tegas.
“Awalnya, kami semua pada shock dan bagaimana, Sampai ada yang nangis juga, Kalau kalian lihat lucu juga sih. Sampai ada yang nangis juga dimarahin begitu. Tapi sampai akhirnya sekarang sih, fine aja. Jadi kayak ya sudah, Kita dimarahin karena emang kita salah, Jadi kita lebih mikir aja sih,” kata Althof saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Namun seiring waktu, para pemain mulai memahami pola kepemimpinan Wahyu. Menurut Althof, pelatihnya yang akrab disapa Cacing itu selalu menjelaskan bahwa kemarahannya ditujukan pada tindakan, bukan pada pribadi pemain.
“Coach Cacing jujur juga sama kita gitu. Kalau misalkan dia bilang, Gue marah sama kalian tuh gak ada yang personal, Jadi memang karena bisnis aja. Jadi setelah itu kita bercanda, Ya bercanda aja gitu sama Coach Cacing,” lanjutnya.
Menjelang putaran playoff IBL 2025, Althof melihat perkembangan positif dalam tim. Chemistry antar pemain, termasuk dengan pemain asing baru, dinilainya semakin kuat. Hal itu dibarengi dengan pendalaman strategi oleh tim pelatih.
Baca juga: Pelatih Satria Muda yakin Bram tampil "meledak" saat Playoffs
“Chemistry makin bagus, strategi makin diperjelas. Semoga kami bisa tampil baik di playoff nanti,” tambahnya.
Meski mengaku performa ofensifnya belum memuaskan, Althof tetap berusaha maksimal dengan memperkuat peran defensif di lapangan. Ia juga terus memperbaiki akurasi tembakannya melalui latihan individual.
Baca juga: Pelita Jaya menang telak skor 111-67 atas Prawira
Hangtuah Jakarta telah memastikan satu tempat di putaran playoff dan kini tengah menjalani persiapan intensif di bawah arahan Wahyu Widayat Jati. Hangtuah berpeluang bertemu Dewa United atau Pelita Jaya pada playoff IBL 2025.