Jakarta (ANTARA) - Pembalap Andretti Jake Dennis mengeluhkan debu di sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta.
"Ya, kondisi itu tidak ideal. Itu membuat balapan sangat sulit, melakukan overtake sangat menantang. Tapi jujur saja, saya memimpin sebagian besar balapan, jadi itu bukan masalah terbesar saya, tetapi ya," kata Jake Dennis dalam konferensi pers seusai balapan, Sabtu.
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam gelaran Jakarta E-Prix, Sabtu, cuaca memang dalam kondisi yang kurang mendukung selepas pagi sempat diguyur hujan ringan dan siang menjadi cukup terik. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat debu begitu banyak di area lintasan.
Bahkan terlihat 11 tim yang selesai menjalani sesi latihan bebas 2 pada pagi langsung membersihkan debu tebal yang memenuhi livery.
Selain debu, Jake Dennis mengaku yang menjadi tantangan pada balapan yang berlangsung di sirkuit yang terinspirasi dari tarian tradisional kuda lumping ini yakni terkait suhu yang begitu panas.
Baca juga: Ticktum cetak sejarah! Raih kemenangan perdana di Formula E Jakarta 2025
Namun dengan teknologi yang terus dikembangkan, Jake Dennis mengaku tak begitu mempermasalahkan dengan kondisi suhu terlebih selama balapan utama cuaca mendung.
Pembalap Inggris itu mengatakan bahwa cuaca yang lebih panas terjadi pada musim kesembilan atau gelaran seri perdana Jakarta E-Prix. Menurutnya situasi temperatur suhu pada balapan tersebut sungguh tak terkendali.
Baca juga: Sabic terbuka kerja sama dengan Indonesia
"Tantangan terbesar? Itu suhu panas. Ya, mungkin panas adalah hal terbesar bagi kami. Ada begitu banyak aliran udara di mobil," ujar Jake Dennis.
Jake Dennis harus puas finis di urutan ke-17 setelah gagal mengejar catatan waktu dari Dan Ticktum yang mengamankan gelar juara Jakarta E-Prix.