Tajuk ANTARA NTB - Membaca makna dibalik api DPRD NTB

id Tajuk ANTARA NTB, Membaca makna ,dibalik api DPRD NTB,gedung DPRD NTB terbakar,mahasiswa,demo Oleh Abdul Hakim

Tajuk ANTARA NTB - Membaca makna dibalik api DPRD NTB

Anggota Brimob melintas berlatar belakang Gedung DPRD NTB yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Mataram, NTB, Sabtu (30/8/2025). ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama/agr

Mataram (ANTARA) - Peristiwa demonstrasi yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD NTB meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat, sekaligus menjadi teguran keras bagi para pemimpin daerah dan bangsa.

Aksi yang semula dimaksudkan untuk menyuarakan aspirasi rakyat, berubah menjadi kerusuhan yang merusak fasilitas publik, menimbulkan kerugian hingga puluhan miliar, dan merusak wajah demokrasi.

Kita semua harus jujur mengakui: aksi anarkis ini tidak lahir dari ruang hampa. Ia adalah akumulasi dari kekecewaan, kesenjangan sosial, dan jarak yang semakin lebar antara penguasa dengan rakyat.

Namun, membakar gedung dewan bukanlah solusi. Kekerasan hanya melahirkan luka baru, memperpanjang ketidakstabilan, dan menghambat pembangunan yang sedang kita upayakan bersama.

Tajamnya tuntutan mahasiswa dan masyarakat harus dipahami sebagai sinyal korektif bagi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Politik jangan lagi dipertontonkan sebagai arena perebutan kursi atau kepentingan kelompok.

Demokrasi hanya akan sehat apabila dilandasi kejujuran, transparansi, dan niat tulus untuk mengabdi. Tanpa itu, kepercayaan publik akan terus terkikis, dan rakyat akan mencari jalan ekspresi lain—bahkan dengan cara yang keliru.

Gubernur NTB, Ketua DPRD, Kapolda, Danrem, hingga para tokoh masyarakat sudah menyerukan hal senada: NTB harus kembali kondusif. Aspirasi silakan disampaikan, tetapi dengan cara yang beradab. Demonstrasi adalah bagian dari demokrasi, namun anarkisme bukanlah wajah sejati rakyat NTB yang dikenal santun dan beradab.

Kita harus belajar dari sejarah. Peristiwa kelam di Mataram tahun 2000 membuktikan bahwa kerusuhan hanya meninggalkan trauma panjang dan keterpurukan ekonomi. Jangan sampai luka lama itu terulang. NTB baru saja bangkit, baru saja menata kembali harapan, jangan biarkan amarah sesaat menghancurkan kerja keras kita bersama.

Kini saatnya semua elemen bersatu menjaga rumah besar kita: NTB. Aparat dituntut profesional, pemerintah harus transparan, politisi wajib kembali pada mandat rakyat, dan masyarakat perlu menyalurkan aspirasi lewat dialog yang bermartabat. Hanya dengan kondusifitas, pembangunan bisa berjalan, keadilan bisa ditegakkan, dan kesejahteraan bisa diraih.

Api yang melahap Gedung DPRD NTB seharusnya menjadi alarm kebangsaan: demokrasi tidak boleh ditukar dengan amarah. Mari padamkan bara kebencian, mari nyalakan kembali semangat persatuan.



COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.