Ada lima sekolah rakyat yang sudah beroperasi di NTB

id sekolah rakyat,sentra paramita,sekolah rintisan,ntb

Ada lima sekolah rakyat yang sudah beroperasi di NTB

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial NTB Hamzan Wadi memberikan penjelasan tentang perkembangan Sekolah Rakyat saat ditemui di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/10/2025). ANTARA/HO-Natha Apsara

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut saat ini ada lima Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi guna mendukung pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial NTB Hamzan Wadi mengatakan sekolah kategori rintisan itu terletak di Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kabupaten Sumbawa.

"Sekolah Rakyat yang pertama di Bengkel, Lombok Barat Sentra Paramita untuk jenjang SMP," ujarnya saat ditemui di Mataram, Kamis.

Sekolah Rakyat Sentra Paramita tersebut terdiri atas empat rombongan belajar (rombel). Satu rombongan belajar terdiri 25 orang.

Baca juga: Sekolah rakyat di NTB prioritaskan anak dari keluarga tak mampu

Sekolah Rakyat lainnya di Lombok Barat lainnya terletak di Gunung Sari yang merupakan jenjang sekolah dasar dengan 100 peserta didik.

Sementara itu, Sekolah Rakyat yang terdapat di Lombok Timur, yakni Lenek untuk jenjang sekolah dasar dan Sakra untuk sekolah menengah atas. Fasilitas sekolah tersebut terdiri dari lima rombongan belajar, sedangkan Sekolah Rakyat Sakra memiliki empat rombongan belajar.

"Lokasi kelima di Kabupaten Sumbawa tingkat sekolah dasar sebanyak tiga rombongan belajar sebanyak 75 orang," kata Hamzan.

Baca juga: Pembangunan Sekolah Rakyat di NTB berada di jalur yang benar

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebelum memulai pembelajaran, peserta didik mendapatkan kesempatan cek kesehatan gratis. Selain itu, terdapat pula kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Lima Sekolah Rakyat yang berdiri di Nusa Tenggara Barat saat ini merupakan pembangunan tahap satu dan termasuk sekolah rintisan.

Bila ingin menuju kategori permanen, maka luas lahan yang dibutuhkan harus mencakup keseluruhan gedung dan fasilitas yang sesuai.

"Luas lahan minimal lima hektare dibangunkan semua termasuk asrama, tempat bermain, lapangan voli, dan lainnya," pungkas Hamzan.

Baca juga: Menko AHY terharu dengar cita-cita siswa Sekolah Rakyat Paramita NTB
Baca juga: Sekolah Rakyat sebagai upaya pengentasan kemiskinan di NTB
Baca juga: Empat Sekolah Rakyat di NTB beroperasi tahun ini

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.