Dikpora Dompu bantah tudingan leburkan HGN dengan HUT organisasi guru tertentu

id HGN 2025, Upacara HGN Kabupaten Dompu, PGRI, IGI, Pergunu, Dikpora Kabupaten Dompu

Dikpora Dompu bantah tudingan leburkan HGN dengan HUT organisasi guru tertentu

Screenshot undangan HGN yang ditanda tangan oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus. ANTARA/Ady Ardiansah

Dompu (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu membantah tudingan bahwa pihaknya telah "meleburkan" Upacara Hari Guru Nasional (HGN) dengan peringatan HUT salah satu organisasi guru tertentu.

Dikpora menegaskan, hanya memfasilitasi kegiatan yang disiapkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) karena organisasi tersebut dinilai paling siap melaksanakan upacara.

Kepala Dikpora Dompu, H. Rifaid, mengatakan bahwa penunjukan PGRI sebagai pelaksana teknis bukan bentuk pengistimewaan atau pengesampingan organisasi profesi lainnya seperti Ikatan Guru Indonesia (IGI) maupun Perkumpulan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

"Posisi kami sebagai dinas hanya memfasilitasi dan mengarahkan. Rupanya PGRI mampu menyiapkan pelaksanaan. Tidak perlu ada kecemburuan, semua organisasi posisinya sama, tidak ada yang di atas atau di bawah,” katanya kepada ANTARA di Dompu, Senin.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya telah berulang kali mencoba memediasi agar PGRI, IGI, dan Pergunu duduk bersama untuk merumuskan pembagian peran dalam pelaksanaan upacara HGN. Namun hingga mendekati hari pelaksanaan, tidak ada kesepakatan yang tercapai.

"Keinginan awal kami, pelaksanaannya bisa dibagi dua. Misalnya pembawa bendera dari PGRI, komandan upacara dari IGI. Tetapi tidak bisa ketemu. Saya sudah memfasilitasi berkali-kali," ujarnya.

Baca juga: Kebijakan upacara HGN di Dompu tuai kritik IGI

Rifaid menuturkan, bahwa pemerintah daerah sebenarnya tidak memiliki anggaran khusus untuk perayaan HGN, sehingga seluruh organisasi profesi guru diharapkan dapat berkolaborasi tanpa saling menonjolkan kepentingan kelompok.

"Saya sudah arahkan agar mereka menyampaikan langsung kepada Bupati, Sekda, atau Asisten, tetapi tetap tidak ada kesepakatan. Dan kami sudah sepakat tidak boleh ada surat edaran berulang kali dalam sebulan," katanya.

Menurut dia, perbedaan pandangan yang muncul menjelang peringatan HGN justru mencederai nama baik profesi guru sebagai teladan dalam membangun kebersamaan.

"Dengan adanya riak-riak ini seolah-olah kita semua gagal menjadi guru. Maunya saya sebagai Kadis atau sebagai yang dituakan, mereka bisa duduk bersama. Jangan lagi ada perbedaan," tegasnya.

Pantauan ANTARA hingga malam ini, upacara HGN 2025 dijadwalkan tetap digelar di Lapangan Sera Ala, Kecamatan Kempo, dengan PGRI sebagai pelaksana teknis.

Upacara itu memiliki dua undangan, satu ditanda tangan oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus, pada Minggu siang dan satunya tanda tangan Ketua beserta Sekretaris PGRI Dompu yang tersebar sejak Minggu kemarin. Undangan tersebut ditunjukkan kepada seluruh jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/K, MA. Rencananya, upacara tersebut akan dipimpin oleh Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.