Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan kerja sama Indonesia dan Inggris berorientasi pada investasi dan inovasi.
“Kerja sama Indonesia dan Inggris yang telah berkembang dari hubungan berbasis bantuan menjadi kemitraan strategis yang berorientasi pada investasi dan inovasi,” ujarnya dalam agenda Indonesia-United Kingdom Development Dialogue 2025, dari keterangan resmi, di Jakarta, Kamis.
Forum tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding on Development Cooperation yang ditandatangani oleh kedua pihak pada September 2024, dan menjadi tonggak memperkuat kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Inggris.
Dialog ini disebut menjadi wadah strategis bagi kedua negara untuk meninjau kemajuan kerja sama, menyelaraskan prioritas kebijakan pembangunan, dan mengidentifikasi peluang kolaborasi baru yang inovatif dan berkelanjutan.
“Ini adalah kesempatan untuk memetakan masa depan kerja sama kita. Merancang inisiatif baru, mencoba ide-ide baru, dan mendorong kemitraan baru. Tujuan kami sederhana, untuk memastikan kemitraan ini tetap adaptif, transparan, dan berorientasi pada hasil, serta mampu memberikan manfaat nyata bagi warga negara kita,” ujar Febrian.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat memperkuat mekanisme koordinasi, pemantauan bersama, serta mengadakan pertemuan lanjutan secara berkala untuk memastikan kesinambungan hasil dan memperluas cakupan kerja sama.
Baca juga: Bappenas-BGN asks local govt to build MBG supply chain ecosystems
“Kita menjalankan komitmen secara nyata, menyelaraskan kebijakan, memulai ekonomi berkelanjutan, serta mendorong inovasi dalam berbagai sektor prioritas. Prioritas yang sama ini, menjadi momentum untuk bertindak tegas dan berkolaborasi,” kata dia.
Menyoroti berbagai agenda prioritas nasional, pertemuan ini juga dinilai mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Visi Indonesia Emas 2045.
Diskusi berfokus pada transisi energi bersih, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, penguatan ketahanan iklim, transformasi digital, serta pengembangan sumber daya manusia.
Baca juga: Bappenas mendorong keterlibatan petani milenial dalam pertanian modern
“Kita perlu memastikan setiap inisiatif kerja sama memberikan hasil yang terukur dan selaras dengan prioritas nasional. Melalui koordinasi yang efektif, kita dapat membangun kemitraan yang modern, adaptif, dan berorientasi pada hasil,” ujar Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Putut Hari Satyaka.
