Ekonomi RI Stabil, BI NTB genjot transformasi dan pengendalian inflasi

id PTBI 2025,Ekonomi Nasional 2025,BI NTB,Perry Warjiyo ,Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi RI Stabil, BI NTB genjot transformasi dan pengendalian inflasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan apresiasi kepada 13 mitra terbaik pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025. (ANTARA/HO-BI NTB)

Mataram (ANTARA) - Perekonomian Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah gejolak global. Pemerintah menilai sinergi kebijakan fiskal dan moneter mampu menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan, sehingga Indonesia tetap berada pada jalur positif.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia (BI) atas kontribusinya dalam mengawal stabilitas perekonomian nasional. Presiden menegaskan bahwa kolaborasi antarlembaga ekonomi menghasilkan capaian konkret yang dapat dibanggakan.

Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,7–5,5 persen pada 2025, kemudian meningkat pada 2026–2027 menjadi 4,9–5,7 persen dan 5,1–5,9 persen. Optimisme ini didukung oleh peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor yang tetap solid meskipun ekonomi global melambat.

Perry Warjiy menekankan bahwa sinergi kebijakan menjadi prasyarat utama transformasi ekonomi nasional. Lima area prioritas penguatan kebijakan meliputi stabilitas makro-keuangan, pertumbuhan berdaya tahan, pembiayaan ekonomi, digitalisasi, serta kerja sama ekonomi bilateral dan regional.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ignaitus Adhi Nugroho, memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025. (ANTARA/HO-BI NTB)

Ekonomi NTB Mulai Bangkit, Tumbuh 2,82 Persen

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Ignaitus Adhi Nugroho, melaporkan bahwa perekonomian NTB kembali tumbuh 2,82 persen pada triwulan III 2025 setelah tiga triwulan sebelumnya mengalami kontraksi.

Pertumbuhan tersebut ditopang meningkatnya konsumsi dan investasi. Dari sisi sektoral, industri pengolahan menunjukkan akselerasi seiring dimulainya komersialisasi emas granula, sementara sektor perdagangan dan pertanian tetap mencatatkan kinerja positif. Ekonomi nontambang tumbuh 7,86 persen, menjadi sumber kekuatan baru bagi perekonomian daerah.

Stabilitas sistem keuangan NTB juga terjaga, terlihat dari pertumbuhan kredit sebesar 26,56 persen dengan kualitas kredit (NPL) tetap rendah di bawah 2 persen.

Inflasi NTB 2025 Terkendali, Kolaborasi TPID Diapresiasi

Hingga Oktober 2025, inflasi tahunan NTB tercatat 2,96 persen, berada dalam rentang yang aman. BI menilai keberhasilan ini merupakan hasil sinergi pemerintah daerah, TPID provinsi, dan kabupaten/kota melalui program strategis seperti High Level Meeting, Gerakan Pangan Murah, serta peningkatan produktivitas melalui bibit unggul.

BI NTB juga memperkuat transformasi ekonomi melalui promosi perdagangan dan investasi, penguatan UMKM naik kelas, ekonomi-keuangan syariah, pemenuhan uang rupiah layak edar, hingga perluasan akseptasi QRIS untuk berbagai transaksi.

Pemprov NTB Apresiasi Sinergi BI

Penjabat Sekretaris Daerah NTB H. Lalu Muh. Faozal menyampaikan apresiasi kepada BI NTB atas program dan kolaborasi strategis sepanjang 2025. Ia berharap sinergi tersebut terus diperkuat guna mendorong NTB menjadi daerah yang makmur dan mendunia.

BI NTB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi daerah pada 2026 berada pada kisaran 6,3–7,1 persen, didorong konsumsi rumah tangga, relaksasi ekspor konsentrat, dan operasional smelter yang semakin optimal. Inflasi 2026 diperkirakan tetap terjaga di kisaran 2,5±1 persen.

Lima Arah Kebijakan BI untuk 2026

Bank Indonesia merumuskan lima arah kebijakan utama untuk mendukung ekonomi daerah dan nasional:

  1. Menjaga stabilitas ekonomi daerah, termasuk pengendalian harga, peningkatan produktivitas, hilirisasi, dan pendampingan ekspor selaras Asta Cita.
  2. Mendorong transformasi sektor riil, termasuk peningkatan kualitas tenaga kerja dan penguatan sektor padat karya.
  3. Mengoptimalkan percepatan belanja daerah untuk mendorong pertumbuhan sekaligus pengendalian inflasi.
  4. Menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru demi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
  5. Mengakselerasi adopsi teknologi digital pada seluruh aspek ekonomi dan keuangan.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Andhi Wahyu Riyadno, memberikan penghargaan kepada mitra terbaik pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025. (ANTARA/HO-BI NTB)

NTB Raih Penghargaan Nasional di PTBI 2025

BI mengumumkan sejumlah peraih TPID Award, TP2DD Award, dan BI Award pada PTBI 2025. NTB menorehkan prestasi nasional di beberapa kategori, antara lain:

  1. Kota Mataram – Juara 1 TPID Berkinerja Terbaik wilayah Nusa Tenggara-Maluku-Papua.
  2. Kabupaten Lombok Timur – Juara 1 TPID Berprestasi wilayah Nusa Tenggara-Maluku-Papua.
  3. Kabupaten Lombok Timur – Juara 1 TP2DD Kabupaten Terbaik wilayah Nusa Tenggara-Maluku-Papua.

Selain itu, BI NTB memberikan apresiasi kepada 13 mitra terbaik 2025 yang berkontribusi dalam tugas BI. Penerima penghargaan meliputi:

  • KPPBC Sumbawa,
  • Bagian Perekonomian & SDA Kabupaten Sumbawa,
  • PT Pertamina Patra Niaga IT Ampenan,
  • Bank NTB Syariah,
  • BNI KC Bima dan BNI KC Mataram,
  • Ponpes Nurul Hakim,
  • PT Mujnah Kemiri Lombok,
  • Uniwis,
  • Concha,
  • Inside Lombok,
  • SDN 1 Barejulat,
  • Hotel Merumatta Senggigi.

BI Ajak Semua Pihak Perkuat Sinergi

Melalui forum PTBI, BI mengajak pemerintah daerah serta seluruh mitra kerja untuk memperkuat sinergi dan inovasi menghadapi tantangan global 2026.

BI menekankan pentingnya menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru, memperkuat kemandirian ekonomi daerah, serta memastikan jalur menuju Indonesia Emas 2045 tetap konsisten.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.