Mataram (ANTARA) - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang merupakan agenda rutin Bank Indonesia kembali digelar. Mengusung tema "Sinergi dan Optimisme Membangun Pemulihan Ekonomi Bagi NTB Gemilang" kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat, Kamis (3/12).
Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB atas sinergi, peran dan kontribusinya dalam rangka mewujudkan cita-cita NTB Gemilang. Terlebih, selama pemulihan ekonomi yang sebagian besarnya merupakan dampak dari pandemi COVID-19. Bank Indonesia dinilai mempunyai andil yang begitu besar.
"Saya sangat mengapresiasi Bank Indonesia, dari program-program yang diluncurkan oleh Bank Indonesia kelihatan selektif, kelihatan memilih hal-hal dasar yang memang sangat kita butuhkan," katanya.
Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi itu menyadari bahwa dibalik dampak negatif yang ditimbulkan, pandemi COVID-19, juga telah menghadirkan hikmah tersendiri yang patut pula untuk disyukuri.
Oleh karenanya, ia tak henti-hentinya mengajak seluruh elemen masyarakat agar kompak dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga wabah COVID-19 dapat segera berlalu.
"Dalam mengatasi pandemi Covid-19 atau bersahabat dengan pandemi ini, senjata terbaiknya adalah protokol kesehatan," ujarnya.
Umi Rohmi kembali menekankan betapa pentingnya menjalani hidup yang aman dan produktif selama masa pandemi berlangsung. Hal ini disebutnya haruslah berjalan beriringan antar satu dengan yang lainnya.
Ia juga berharap pertumbuhan ekonomi NTB pada penghujung tahun tetap mampu berada pada laju positif. Begitu juga terkait persoalan data, Umi Rohmi meminta agar menyongsong tahun 2021 mendatang hal tersebut dapat terus dibenahi.
Untuk itu, sinergi yang lebih kuat di masa-masa yang akan datang dalam rangka mengawal pemulihan ekonomi di Provinsi NTB diharapkan dapat terus terjalin.
"Ini PR kita bersama, tapi tidak akan terasa berat, selama semuanya kita pikul bersama, gotong royong, insya Allah apa yang dipaparkan tadi bisa kita capai bersama," katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji memaparkan materi perkembangan ekonomi terkini dan outlook 2021 Provinsi NTB.
Dalam paparannya, Heru Saptaji menjelaskan bahwa tingkat fatalitas COVID-19 secara global terus membaik, yakni 2,32 persen walaupun kasus masih meningkat. Namun, penambahan kasus COVID-19 pada sejumlah negara sudah mencapai fase puncak dan vaksin dengan tingkat efektivitas 90 persen - 94 persen telah ditemukan.
"Ketiga faktor tersebut memberikan optimisme bagi kondisi perekonomian global," ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi global sebelumnya diproyeksikan masih mengalami kontraksi hingga 2021. Saat ini, diperkirakan akan tumbuh positif menjadi 5,2 persen. Di tingkat nasional, arah pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan perbaikan dari kontraksi sebesar minus 5,35 persen pada triwulan II-2020, menjadi minus 3,49 persen pada triwulan III-2020.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi bersama pemerintah dengan melakukan ekspansi moneter dan akselerasi fiskal dalam bentuk burden sharing," ucap Heru.
Skema burden sharing memungkinkan Bank Indonesia untuk bersama pemerintah memenuhi kebutuhan pembiayaan, terutama untuk kelompok public good/benefit, di mana pembiayaan tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak dan non-public good/benefit untuk pembiayaan UKM/UMKM, koperasi nonUMKM dan non-public goods lainnya.
Sejalan dengan kondisi nasional, perekonomian NTB juga terus membaik yang tercermin dari kurangnya kontraksi pertumbuhan dari minus 1,40 persen di triwulan II-2020 menjadi minus 1,11% pada triwulan III-2020. Secara triwulan, perekonomian NTB tumbuh positif 3,01 persen pada triwulan III-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Diperkirakan pada triwulan IV 2020, perekonomian NTB akan tumbuh positif pada kisaran 1 persen sampai dengan 2 persen sehingga pada 2020 perekonomian diproyeksikan akan tumbuh positif pada kisaran 0,2 persen sampai dengan 0,6 persen," ujar Heru.
Sementara pada 2021, ekonomi diproyeksikan tumbuh sebesar 3,8 persen sampai dengan 4,2 persen. Indikator terjaganya pertumbuhan ekonomi NTB juga bisa dilihat dari inflasi NTB pada bulan Oktober 2020 yang masih di koridor yang baik yaitu 0,51 persen, lebih rendah dibanding inflasi nasional yang sebesar 1,50 persen.
Untuk keseluruhan tahun 2020, inflasi diproyeksikan akan tumbuh di kisaran 0,4 persen sampai dengan 0,8 persen. sedangkan pada tahun 2021, inflasi diproyeksikan akan berada dikisaran 3 plus minus 1 persen.
Berita Terkait
Sinergi dan inovasi menjadi kunci menjaga ketahanan ekonomi Sulteng
Kamis, 30 November 2023 6:02
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022-Sinergi dan Inovasi: Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju
Kamis, 1 Desember 2022 22:05
PLN NTB dorong pertumbuhan industri dan bisnis dengan penambahan listrik 11 MVA
Sabtu, 16 November 2024 5:34
BPS: Musim panen tembakau dongkrak pertumbuhan industri pengolahan di NTB
Selasa, 5 November 2024 17:07
Ekonomi NTB tumbuh 6,22 persen di atas angka nasional
Selasa, 5 November 2024 17:03
UMKM jadi pengendalian deflasi pertanian di NTB
Rabu, 9 Oktober 2024 18:10
Pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah alami peningkatan
Selasa, 8 Oktober 2024 14:26
Pemprov NTB optimalkan pengembangan pariwisata dan industri pengolahan
Jumat, 20 September 2024 17:00