TAUFIK EFFENDI INTEL POLISI KANDIDAT KETUA DPR

id

Dody Ardiansyah

Jakarta (ANTARA) - Tidak banyak yang mengetahui bahwa Taufik Effendi yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) adalah seorang purnawirawan Polisi yang pernah malang melintang dalam dunia intelijen.

Dengan pangkat terakhir sebagai Brigjen, sosoknya yang ramah dan lembut itu bertolak belakang dengan pengalamannya yang penuh dengan resiko. Namun Pria kelahiran 12 April 1941 itu kini tengah "naik daun", karena namanya muncul sebagai salah satu kandidat kuat sebagai Ketua DPR periode 2009-2014.

Aktivitasnya sebagai Sekjen purnawirawan Polri pada tahun 2000 membawanya ke dunia politik dan berhubungan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjabat sebagai Menko Polkam kabinet Presiden Abdurrachman Wahid.

SBY  kemudian mengajaknya  ke partai Demokrat.Kemenangan spektakuler yang diraih Partai Demokrat pada pemilihan umum 2004 segera saja mengantarkan SBY menjadi presiden RI yang keenam.

Jabatan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat pun langsung dipercayakan kepada pria kelahiran Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan itu. Saat penyusunan Kabinet Taufik dipercaya SBY untuk duduk sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN).

Karir politiknya terus berlanjut dengan mulus, selain menjadi anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, jabatan Menteri PAN ditempuhnya tanpa suatu kebijakan yang kontroversial.

Mengenai peluangnya menjadi ketua DPR, Taufik lebih banyak bersikap merendah dan mengatakan bahwa kandidat lainnya memiliki peluang yang sama besar, karena juga merupakan putra-putra bangsa terbaik Indonesia.

"Semua calon kan baik-baik semua, jadi terserah Allah yang menentukan dan siapa yang ditentukan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (SBY, red)," katanya.

Langkah persiapan

Pada pemilu legislatif 2009 April lalu, Taufik Effendi kembali terpilih untuk menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan Kalimantan Selatan, sekaligus memuluskan karirnya politisi di DPR, Taufik pun memilih mundur dari jabatan Menteri PAN.

Langkah-langkah persiapannya sudah terancang dengan dengan jelas ketika ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai menteri. Ia segera mengirimkan surat resmi pengunduran dirinya kepada Presiden pada 8 September lalu. Sesuai dengan UU mengenai Susunan dan Kedudukan DPR. Para menteri yang terpilih sebagai anggota legislatif harus menentukan pilihan tetap sebagai menteri atau menjadi anggota DPR RI periode 2009 - 2014.

Keputusan Taufik untuk mundur dari jabatan Menteri PAN diduga banyak pihak sebagai salah satu sinyal kuat yang diberikan SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk menduduki jabatan penting di DPR RI.

Melihat sejarah penunjukkannya dia sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat pada 2002 dan sebagai Menteri PAN, bukan tidak mungkin posisi Ketua DPR RI yang menjadi jatah Partai Demokrat akan jatuh ke Taufik.

Sejumlah politisi memprediksi ada tiga politisi Partai Demokrat yang pantas menjabat posisi itu selain Taufik yaitu Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Syarif Hassan

Pada 1 Oktober mendatang, pelantikan anggota DPR RI periode 2009 - 2014 akan dilakukan, usai pelantikan segera akan dibacakan nama-nama yang akan diajukan masing-masing parpol untuk menjadi Ketua DPR RI dan wakil-wakilnya.

Akankah SBY kembali mempercayai jabatan itu kepada Taufik Effendi seperti penunjukkannya sebagai Menteri PAN? Silakan tunggu tanggal mainnya.(*)