Ternate (ANTARA) - Sejumlah warga berdomisili di pesisir pantai Ternate, Maluku Utara (Malut) khawatir dan enggan kembali ke rumah pasca-peringatan dini tsunami yang dikeluarkan BMKG telah berakhir, karena masih panik dan merasa khawatir terjadinya tsunami.
"Akibat gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter sekitar 24.08.39 wit, hingga kini kami masih mengungsi ke rumah keluarga yang berada di kawasan Kalumata Puncak," kata salah seorang warga pesisir Kalumata, Muhammad Fadli di Ternate, Senin.
Gempa bumi di sekitar lokasi:0.51 LU, 126.18 BT 135 km Barat Daya Ternate dengan kedalaman 10 Km mengakibatkan sebagian warga pesisir pantai di Ternate ada yang masih bertahan di rumah kerabat yang berada di kawasan puncak.
Menurut Fadili, dirinya membawa ketiga anak dan istrinya menggunakan mobil ke daerah dataran tinggi meskipun telah ada peringatan berakhirnya potensi tsunami di daerah Malut.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasyim Yusuf ketika dikonfirmasi menyatakan, gempa berkekuatan 7,1 SR itu membuat warga panik dan berlarian ke daerah ketinggian.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan berbagai sarana infrastruktur akibat dari guncangan gempa tersebut.
Kendati demikian, dirinya menginstruksikan personilnya untuk tetap melakukan pemantauan pascagempa yang terjadi di Ternate dan berbagai daerah lainnya di wilayah Malut.
Sedangkan, suasana Kota Ternate berangsur normal meski masih nampak warga terutama yang berada di kawasan dataran tinggi Kalumata Puncak maupun Koloncucu Puncak masih terlihat masih bertahan di luar rumah, meskipun peringatan dini tsunami telah berakhir.
Di tempat terpisah, Kasubbag Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Iksan Muhammad Nur menyatakan, personel Basarnas disiagakan ke berbagai titik untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan pasca-gempa di Ternate.
"Basarnas telah menyiagakan armada dan personel untuk melakukan patroli mulai dari kawasan Jambula hingga Bandara Babullah dan mengimbau warga untuk kembali ke rumah karena peringatan dini tsunami telah berakhir," kata Iksan.
Sementara itu, hingga Senin pagi dari Pantauan Antara, warga Ternate memulai aktivitas rutinnya terutama di Pasar Gamalama di pesisir pantai terlihat para pedagang mulai menjajakan dagangannya, bahkan di Kantor Wali Kota Ternate yang berada di Pantai Falajawa terlihat ratusan ASN mengikuti apel pagi yang berlangsung setiap Senin.
Berita Terkait
Kerang senilai Rp772 Juta milik warga Lombok Timur raib dicuri maling
Kamis, 28 Maret 2024 16:53
Gara-gara kalah perkara, Seorang warga di Lombok Timur rusak rumah keluarganya
Rabu, 27 Maret 2024 21:44
Wali Kota imbau warga Mataram lapor jika rumah ditinggal mudik
Rabu, 27 Maret 2024 14:36
TNI menggelar pemeriksaan kesehatan warga Papua
Senin, 25 Maret 2024 4:54
Usut dugaan penyiksaan warga sipil oleh oknum TNI
Jumat, 22 Maret 2024 19:56
Gempa Tuban porak-porandakan rumah warga di Bawean Gresik
Jumat, 22 Maret 2024 15:42
BPJS NTB ingatkan warga Lombok Tengah cek keaktifan status kepesertaan
Jumat, 22 Maret 2024 15:30
Diguncang gempa, Warga Surabaya berhamburan keluar ruangan
Jumat, 22 Maret 2024 12:40