Mauro Icardi tidak sabar ingin dipasangkan bersama Edinson Cavani

id Mauro Icardi,Edison Cavani,Paris Saint-Germain,PSG,Liga Prancis,Liga Champions

Mauro Icardi tidak sabar ingin dipasangkan bersama Edinson Cavani

Selebrasi Mauro Icardi saat mencetak gol untuk PSG.(JB Autissier / Panoramic/JB Autissier / Panoramic)

Jakarta (ANTARA) - Mauro Icardi yakin ia bisa membentuk duo dengan Edinson Cavani di Paris Saint-Germain (PSG), seandainya pelatih Thomas Tuchel memilih untuk menurunkan kedua penyerang tersebut secara bersamaan.

Setelah dipinjamkan ke ibu kota Prancis dari Inter selama satu musim, Icardi telah mencetak tujuh gol di semua kompetisi untuk PSG.

Kedatangan penyerang Argentina itu pada awal September di waktu yang tepat, mengingat Cavani mengalami cedera pinggul pada awal musim dan harus absen selama enam pekan.

Cavani telah bermain dari bangku cadangan dalam dua pertandingan Ligue 1 terakhir, termasuk saat kekalahan mengejutkan 1-2 oleh Dijon pekan lalu, tetapi Tuchel belum pernah memasangkan penyerang asal Uruguay tersebut bersama Icardi sejak awal pertandingan.

Namun, menurut Icardi, keduanya dapat bekerja bersama-sama dan menjadi tandem yang bagus di lini depan PSG.

Keduanya sudah saling kenal saat mereka masih bermain di Serie A Italia.

"Saya sudah mengenal Edi (Cavani) sejak lama, kami sudah berada di Italia cukup lama. Edi adalah pemain luar biasa yang telah membuat sejarah di PSG, ia sudah banyak bermain di sini," kata Icardi kepada RMC yang dilansir Goal pada Selasa.

"Saya ingin berkontribusi di sini, tetapi pelatih yang harus memutuskan (siapa yang akan bermain). Kami berdua bekerja demi kebaikan tim, itulah yang kami katakan sepanjang waktu kepada diri kami sendiri, di dalam dan di luar lapangan."

"Edi dan saya adalah penyerang, kami suka mencetak gol, kami bisa bermain bersama bila pelatih memutuskan, tetapi (keputusan) tidak tergantung pada kami. Pada akhirnya, pelatihlah yang memutuskan, itu tugasnya."

Meski PSG unggul tujuh poin di puncak klasemen, Tuchel saat ini berada di bawah tekanan setelah serangkaian hasil yang tidak konsisten tahun ini.

Kekalahan mereka oleh Dijon adalah yang ketiga musim ini sekaligus kedelapan dalam Ligue 1 pada 2019, catatan terburuk mereka sejak menelan 13 kekalahan liga pada 2010.

Namun, mereka menorehkan catatan 100 persen di Liga Champions sejauhi ini dan dapat mengamankan tempat mereka ke fase selanjutnya dengan dua pertandingan tersisa bila menang melawan Club Bruges pada Kamis dini hari nanti WIB.