Mataram, 15/12 (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), KH M Zainul Majdi berkeinginan mengubah julukan NTB dari "Bumi Gora" menjadi "Bumi Alquran". 

   "Sebab daerah kita dijuluki Bumi Gora tetapi di NTB banyak busung lapar sementara bantuan pemerintah banyak diselewengkan," katanya di Mataram, Senin.

        Sementara dihadapan ribuan jemaah yang menghadiri NTB Berzikir yang digelar di lapangan Bumi Gora Kantor NTB, Minggu (14/12), Zainul mengemukakan, NTB sudah seharusnya dijuluki dengan Bumi Alquran  karena situasinya kini telah berbeda dan ini ada kaitannya dengan NTB yang disebut Pulau Seribu Masjid.

        Kebijakan lainnya yang diambuil gubernur antara lain mengubah hari olahraga (krida) yang biasanya dilakukan pada Jumat menjadi hari Sabtu, sementara hari Jumat digunakan untuk pembinaan iman dan taqwa (Imtaq) dan Sabtu sebagai hari olahraga.

        Julukan Bumi Gora diberikan setelah NTB berhasil berswasembada pangan setelah mengubah sistem pertanian dengan pola Gogo Rancah (Gora)tahun 80-an.

        Gora ialah menanam padi setelah menugal atau menggali tanah sebelum turun hujan dengan menggunakan linggis yang sebagian besar dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah. 

      Gubernur juga menyinggung tentang Bantuan Langsung Tinai (BLT) yang kemungkinan banyak salah sasaran karena dilihat di Kator Pos sebagai tempat pengambilan BLT, masyarakat yang menemina BLT banyak yang membawa telepon genggam.

      Selain itu, masyarakat seolah-olah berpura-pura miskin guna mendapat BLT karena jika dilihat dari kenyataan ketika mengambil BLT mereka memakai perhiasan emas seperti kalung dan anting.

        "Kalau masyarakat yang bukan miskin lalu berpura-pura miskin, maka seolah-olah mendoakan dirinya menjadi miskin," katanya.

        Ribuan umat Islam yang datang dari berbagai pelosok menghadiri NTB Berzikir untuk memeriahkan HUT Emas (ke-50) Provinsi NTB.

        Gubernur NTB yang juga pimpinan pondok pesantren Nahdlatul Wathan (NTB) Pancor Lombok Timur mengingatkan kepada semua masyarakat untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

         "Sebab jika bersyukur maka nikmat akan ditambah, tetapi jika tidak maka azab akan menimpa," katanya. (*)

     


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024