Mataram (ANTARA) - Korban bunuh diri di Kampung Paya Pelu, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, meninggalkan sepucuk surat yang ditulis khusus untuk anak istrinya.
Kapolres Aceh Tengah AKBP Nono Suryanto SIK melalui Kasubbag Humas AKP Zain Hamid di Takengon, Kamis, mengatakan polisi menemukan surat tersebut di TKP rumah korban.
"Surat terakhir dalam hidupku. Buat istriku tersayang. Maafin aku karena aku udah kasar sama kamu udah nyiksa kamu. Aku hilap bukan aku benci sama kamu. Mungkin surat ini terakhir aku tulis.Buat anakku yang baik. Bukan ama gak sayang sama kamu nak ku. Ama sayang sama kamu nak ku. Ama luan pergi untuk selamanya ya nak ku. Assalamualaikum," tulis korban dalam suratnya.
"Di TKP ditemukan surat untuk istri korban," kata AKP Zain Hamid menambahkan korban memiliki masalah dengan istrinya sebelum memutuskan bunuh diri.
"Istri korban ingin bercerai dengan korban. Korban sudah pernah menjemput istrinya ke rumahnya di Kecamatan Bukit kabupaten Bener Meriah, tetapi istri korban tidak mau kembali dengan korban, sehingga korban putus asa," tutur Zain Hamid.
Dalam surat yang ditinggalkan korban diantaranya berisi pesan permintaan maaf korban kepada istrinya.
Korban juga menyatakan rasa sayangnya kepada sang anak melalui surat tersebut.
Kapolres Aceh Tengah AKBP Nono Suryanto SIK melalui Kasubbag Humas AKP Zain Hamid di Takengon, Kamis, mengatakan polisi menemukan surat tersebut di TKP rumah korban.
"Surat terakhir dalam hidupku. Buat istriku tersayang. Maafin aku karena aku udah kasar sama kamu udah nyiksa kamu. Aku hilap bukan aku benci sama kamu. Mungkin surat ini terakhir aku tulis.Buat anakku yang baik. Bukan ama gak sayang sama kamu nak ku. Ama sayang sama kamu nak ku. Ama luan pergi untuk selamanya ya nak ku. Assalamualaikum," tulis korban dalam suratnya.
"Di TKP ditemukan surat untuk istri korban," kata AKP Zain Hamid menambahkan korban memiliki masalah dengan istrinya sebelum memutuskan bunuh diri.
"Istri korban ingin bercerai dengan korban. Korban sudah pernah menjemput istrinya ke rumahnya di Kecamatan Bukit kabupaten Bener Meriah, tetapi istri korban tidak mau kembali dengan korban, sehingga korban putus asa," tutur Zain Hamid.
Dalam surat yang ditinggalkan korban diantaranya berisi pesan permintaan maaf korban kepada istrinya.
Korban juga menyatakan rasa sayangnya kepada sang anak melalui surat tersebut.