Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah mengajak semua elemen bersatu dan bersinergi dalam menangkal kabar bohong atau hoaks.
"Kalau kita perhatikan kondisi saat ini, yang namanya hoaks bukan masalah mudah untuk kita lawan, buktinya sudah nyata di depan mata kita," ujarnya pada Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) Provinsi NTB yang mengusung tema "Melawan Hoaks menuju NTB Gemilang" di Mataram, Senin.
Wagub menilai kurangnya literasi yang baik menjadi kendala utama di dalam menangkal hoaks.
Menurut Wagub, kebanyakan masyarakat dengan mudahnya termakan hoaks diakibatkan tidak menelaah secara utuh suatu informasi serta mencari kebenaran dan keabsahan informasi tersebut. Dalam hal ini, Umi Rohmi mengaitkan dengan pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi saat ini.
"Pandemi COVID-19 ini saja contohnya, hal yang tidak gampang untuk kita lawan penyakit ini. Melawan virus ini konsepnya mudah, akan tetapi praktiknya tidak mudah. Kenapa tidak mudah? karena hoaks bertebaran di sana-sini," terang Rohmi.
Menurutnya, hoaks menjadi mudah diterima dan mudah dipercaya dikarenakan kemasan dan cara penyampaiannya. Untuk itulah literasi yang baik menjadi hal yang penting di dalam melawan hoaks. Inilah yang disebutnya menjadi tantangan semua pihak dan membutuhkan sinergi yang intens pula.
"Rumusnya kita semua sudah tahu, tetapi masalahnya ada yang percaya dan tidak percaya yang kemudian orang tidak percaya ini membuat berita yang mungkin lebih menarik daripada apa yang kita sajikan sebenarnya," jelasnya.
Karena itu, Wagub berharap seluruh lembaga dan media kompak memberikan informasi dan berita yang menarik bagi masyarakat. Hal tersebut diakuinya tidak mudah, namun dengan sinergi an kolaborasi seluruh elemen pemerintah, media dan masyarakat, ia optimis hal ini dapat diwujudkan.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy menyampaikan jika Bakohumas Provinsi NTB merupakan wadah untuk menjalin sinergi dan kolaborasi seluruh lembaga kehumasan serta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) di seluruh NTB.
"Untuk membangun sinergitas dan kolaborasi di dalam rangka kita memberikan kabar-kabar terbaik, informasi-informasi baik untuk membangun wacana untuk membangun NTB yang positif, NTB yang betul-betul memberikan arah kebaikan dan kemaslahatan untuk NTB yang gemilang," ucapnya.
Najam kemudian menjelaskan jika saat ini seluruh sumber data dan informasi terdapat di kabupaten/kota se-NTB. Bakohumas NTB kemudian melakukan elaborasi mengolah informasi tersebut menjadi berita baik yang dapat disampaikan kepada masyarakat.
Dalam melawan hoaks, ia juga turut mengajak seluruh jajaran Humas dan Diskominfotik se-NTB kompak bersama-sama menjaga daerah agar tidak termakan oleh hoaks atau fitnah. Ia mengatakan tidak mungkin Bakohumas NTB dapat bergerak sendiri tanpa bantuan dan sinergi dari kabupaten/kota.
"Oleh karenanya, harus ada kesatuan gerak langkah kita, harus ada satu visi dan pikiran kita untuk membangun berita-berita baik di NTB," katanya.
"Kalau kita perhatikan kondisi saat ini, yang namanya hoaks bukan masalah mudah untuk kita lawan, buktinya sudah nyata di depan mata kita," ujarnya pada Rapat Koordinasi Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) Provinsi NTB yang mengusung tema "Melawan Hoaks menuju NTB Gemilang" di Mataram, Senin.
Wagub menilai kurangnya literasi yang baik menjadi kendala utama di dalam menangkal hoaks.
Menurut Wagub, kebanyakan masyarakat dengan mudahnya termakan hoaks diakibatkan tidak menelaah secara utuh suatu informasi serta mencari kebenaran dan keabsahan informasi tersebut. Dalam hal ini, Umi Rohmi mengaitkan dengan pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi saat ini.
"Pandemi COVID-19 ini saja contohnya, hal yang tidak gampang untuk kita lawan penyakit ini. Melawan virus ini konsepnya mudah, akan tetapi praktiknya tidak mudah. Kenapa tidak mudah? karena hoaks bertebaran di sana-sini," terang Rohmi.
Menurutnya, hoaks menjadi mudah diterima dan mudah dipercaya dikarenakan kemasan dan cara penyampaiannya. Untuk itulah literasi yang baik menjadi hal yang penting di dalam melawan hoaks. Inilah yang disebutnya menjadi tantangan semua pihak dan membutuhkan sinergi yang intens pula.
"Rumusnya kita semua sudah tahu, tetapi masalahnya ada yang percaya dan tidak percaya yang kemudian orang tidak percaya ini membuat berita yang mungkin lebih menarik daripada apa yang kita sajikan sebenarnya," jelasnya.
Karena itu, Wagub berharap seluruh lembaga dan media kompak memberikan informasi dan berita yang menarik bagi masyarakat. Hal tersebut diakuinya tidak mudah, namun dengan sinergi an kolaborasi seluruh elemen pemerintah, media dan masyarakat, ia optimis hal ini dapat diwujudkan.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy menyampaikan jika Bakohumas Provinsi NTB merupakan wadah untuk menjalin sinergi dan kolaborasi seluruh lembaga kehumasan serta Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) di seluruh NTB.
"Untuk membangun sinergitas dan kolaborasi di dalam rangka kita memberikan kabar-kabar terbaik, informasi-informasi baik untuk membangun wacana untuk membangun NTB yang positif, NTB yang betul-betul memberikan arah kebaikan dan kemaslahatan untuk NTB yang gemilang," ucapnya.
Najam kemudian menjelaskan jika saat ini seluruh sumber data dan informasi terdapat di kabupaten/kota se-NTB. Bakohumas NTB kemudian melakukan elaborasi mengolah informasi tersebut menjadi berita baik yang dapat disampaikan kepada masyarakat.
Dalam melawan hoaks, ia juga turut mengajak seluruh jajaran Humas dan Diskominfotik se-NTB kompak bersama-sama menjaga daerah agar tidak termakan oleh hoaks atau fitnah. Ia mengatakan tidak mungkin Bakohumas NTB dapat bergerak sendiri tanpa bantuan dan sinergi dari kabupaten/kota.
"Oleh karenanya, harus ada kesatuan gerak langkah kita, harus ada satu visi dan pikiran kita untuk membangun berita-berita baik di NTB," katanya.