Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat mendorong kaum milenial untuk menggarap potensi bisnis enam sektor industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

"NTB memiliki bonus demografi, khususnya di kalangan milenial. Mereka itu lah yang potensial di dorong untuk menjadi pelaku industri," kata Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj Nuryanti, di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan enam sektor industri prioritas tersebut adalah industri pangan, industri hulu agro, industri permesinan alat transportasi dan energi baru terbarukan, industri hasil pertambangan, industri kimia kosmetik dan farmasi herbal, serta industri ekonomi kreatif.

Potensi industri pangan bisa dalam bentuk pengolahan ikan dan hasil laut, industri berbasis ternak ruminansia, peternakan unggas, dan pengolahan hasil pertanian dan perkebunan.

Sementara industri hulu agro bisa berupa pengolahan hasil hutan kayu, pengolahan hasil hutan bukan kayu, industri pakan dan industri pupuk organik.

Nuryanti menambahkan industri permesinan alat transportasi dan energi baru terbarukan bisa diarahkan untuk menciptakan industri permesinan, alat transportasi, dan industri energi baru terbarukan.

"Khusus untuk sektor industri permesinan tersebut, NTB sudah berhasil menciptakan beberapa jenis sepeda listrik yang sekarang sedang dikembangkan. Bahkan, pemasarannya hingga keluar negeri," ujarnya.

Kaum milenial, lanjut dia, juga bisa memanfaatkan potensi di sektor industri kimia kosmetik dan farmasi herbal dengan menciptakan industri kosmetik herbal, industri farmasi herbal, industri kimia, dan industri kesehatan.

Untuk industri kreatif bisa diarahkan untuk menciptakan peluang usaha dengan memproduksi busana muslim, industri kriya dan aneka, industri kuliner, dan industri multimedia.

"Kalau sektor industri hasil pertambangan mengarah kepada pengolahan hasil tambang berupa smelter dan turunannya. Ini sedang dalam proses," ucap Nuryanti.

Ia mengatakan upaya memotivasi para milenial untuk berani menjadi pelaku industri kecil menengah dengan cara menyampaikan berbagai informasi melalui media sosial, media cetak dan elektronik.

Pihaknya juga sudah menyiapkan pojok top milenial industri yang bisa dimanfaatkan setiap saat untuk berdiskusi dengan para pakar dan melahirkan berbagai ide cerdas terkait pengembangan berbagai jenis industri.

"Kami juga rutin melakukan bimbingan teknis dengan mengundang peserta dari kalangan milenial. TKenapa mereka jadi sasaran, karena terbukti mereka cepat merespon dan mau mengaplikasikan ide-ide dalam mengembangkan usaha berbasis industri produk," kata Nuryanti.

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024