Mataram, 28/2 (ANTARA) - Sebanyak 150 boneka raksasa dengan wajah menyeramkan parade ogoh-ogoh sebagai salah satu tradisi umat hindu di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dalam menyambut hari raya Nyepi tahun baru saka 1932.
{jpg*2}
Ketua Dewan Ogoh-ogoh Kota Mataram (DOM) I Nyoman Artha Kusuma, di Mataram, Senin, mengatakan seluruh ogoh-ogoh (boneka raksasa dengan wajah menyeramkan) yang akan diarak dalam rangka menyambut hari raya Nyepi tahun baru Saka 1932, yang bertepatan dengan 5 Maret 2011 itu tidak hanya berasal dari Kota Mataram, tetapi juga dari Lombok Barat.
"Jumlah ogoh-ogoh yang mengikuti padae tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu sebanyak 125 ogoh-ogoh. Selain dibuat oleh 108 koordinator di Kota Mataram, ogoh-ogoh itu juga dibuat oleh Himpunan Mahasiswa Hindu dari tiga universitas di Mataram dan dari umat Hindu di Lombok Barat," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya merencanakan parade ogoh-ogoh tersebut dilepas secara langsung oleh Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh pada Jumat 4 Maret 2011. Acara pelepasan dimulai dari panggung kehormatan yang dibuat di depan Kantor Lurah Cakra Barat.
Rute arak-arakan yakni dari depan Kantor Lurah Cakra Barat hingga di perempatan pusat perdagangan cakranegara.
"Ogoh-ogoh yang terbuat dari bambu dan kertas karton tersebut akan diarak oleh ribuan remaja dan para orang tua dengan mengenakan pakaian khas banjar (lingkungan) masing-masing," ujarnya.
Artha mengaku parade ogoh-ogoh menyambut hari raya Nyepi di Kota Mataram, sudah berlangsung sejak 1992 dan sudah menjadi budaya daerah.
DOM berkomitmen menyelenggarakan parade budaya ogoh-ogoh yang didukung oleh berbagai kesenian multi etnis di Kota Mataram, yang telah terbukti mampu menjalin rasa persatuan dan kesatuan antarumat beragama, khususnya di Kota Mataram.
"Budaya arak-arakah ogoh-ogoh itu tetap mengutamakan etika, estetika serta tetap mengedepankan nilai-nilai moral, sehingga layak untuk ditampilkan di Kota Mataram, yang memiliki mott maju, religius dan berbudaya," ujarnya.
Kapolres Mataram AKBP I Nyoman Sukena mengatakan, pihaknya akan menerjunak 450 personilnya untuk mengamankan perayaan hari raya Nyepi tahun baru Saka 1932.
Selain aparat kepolisian, kata dia, Pemerintah Kota Mataram juga membantu dalam hal kelancaran dan ketertiban perayaan hari besar umat Hindu tersebut dengen menerjukan petugas dari Dinas Perhubungan, Komuninasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Mataram, serta dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram.
"Jumlah personil Operasi Ogoh-ogoh tahun ini, sebanyak 450 orang, terdiri dari 300 personil yang disiagakan dan 150 personil cadangan. Kami juga dibantu dari Dishubkominfo dan Sat Pol PP Kota Mataram. Kalau krusial, Polda NTB juga siap mem 'back up'," ujarnya.(*)
{jpg*2}
Ketua Dewan Ogoh-ogoh Kota Mataram (DOM) I Nyoman Artha Kusuma, di Mataram, Senin, mengatakan seluruh ogoh-ogoh (boneka raksasa dengan wajah menyeramkan) yang akan diarak dalam rangka menyambut hari raya Nyepi tahun baru Saka 1932, yang bertepatan dengan 5 Maret 2011 itu tidak hanya berasal dari Kota Mataram, tetapi juga dari Lombok Barat.
"Jumlah ogoh-ogoh yang mengikuti padae tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu sebanyak 125 ogoh-ogoh. Selain dibuat oleh 108 koordinator di Kota Mataram, ogoh-ogoh itu juga dibuat oleh Himpunan Mahasiswa Hindu dari tiga universitas di Mataram dan dari umat Hindu di Lombok Barat," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya merencanakan parade ogoh-ogoh tersebut dilepas secara langsung oleh Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh pada Jumat 4 Maret 2011. Acara pelepasan dimulai dari panggung kehormatan yang dibuat di depan Kantor Lurah Cakra Barat.
Rute arak-arakan yakni dari depan Kantor Lurah Cakra Barat hingga di perempatan pusat perdagangan cakranegara.
"Ogoh-ogoh yang terbuat dari bambu dan kertas karton tersebut akan diarak oleh ribuan remaja dan para orang tua dengan mengenakan pakaian khas banjar (lingkungan) masing-masing," ujarnya.
Artha mengaku parade ogoh-ogoh menyambut hari raya Nyepi di Kota Mataram, sudah berlangsung sejak 1992 dan sudah menjadi budaya daerah.
DOM berkomitmen menyelenggarakan parade budaya ogoh-ogoh yang didukung oleh berbagai kesenian multi etnis di Kota Mataram, yang telah terbukti mampu menjalin rasa persatuan dan kesatuan antarumat beragama, khususnya di Kota Mataram.
"Budaya arak-arakah ogoh-ogoh itu tetap mengutamakan etika, estetika serta tetap mengedepankan nilai-nilai moral, sehingga layak untuk ditampilkan di Kota Mataram, yang memiliki mott maju, religius dan berbudaya," ujarnya.
Kapolres Mataram AKBP I Nyoman Sukena mengatakan, pihaknya akan menerjunak 450 personilnya untuk mengamankan perayaan hari raya Nyepi tahun baru Saka 1932.
Selain aparat kepolisian, kata dia, Pemerintah Kota Mataram juga membantu dalam hal kelancaran dan ketertiban perayaan hari besar umat Hindu tersebut dengen menerjukan petugas dari Dinas Perhubungan, Komuninasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Mataram, serta dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram.
"Jumlah personil Operasi Ogoh-ogoh tahun ini, sebanyak 450 orang, terdiri dari 300 personil yang disiagakan dan 150 personil cadangan. Kami juga dibantu dari Dishubkominfo dan Sat Pol PP Kota Mataram. Kalau krusial, Polda NTB juga siap mem 'back up'," ujarnya.(*)