Mataram (ANTARA) - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membatalkan kegiatan pendidikan prajabatan 272 calon pengawai negeri sipil (CPNS) secara tatap muka di tengah pandmei COVID-19.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Minggu mengatakan keputusan pembatalan pelaksanaan prajabatan CPNS tatap muka itu setelah adanya peristiwa sejumlah CPNS Provinsi Nusa Tenggara Barat yang melaksanakan prajabatan secara tatap muka langsung atau offline dinyatakan positif terpar COVID-19.
"Dari pengalaman itulah, kita akhirnya membatalkan kegiatan prajabatan yang sebelumnya juga direncanakan secara tatap muka langsung," katanya.
Karenanya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kegiatan prajabatan dengan sistem dalam jaringan (daring), untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19 di tengah pandemi.
Sementara, tatap muka hanya akan dilaksanakan pada saat ujian persentasi hasil akhir, itupun dilakukan secara ketat dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Dijadwalkan, sebanyak 272 orang CPNS yang akan mengikuti prajabatan setelah Idul Fitri 1442 Hijriah ini merupakan CPNS formasi Tahun 2019 dan telah menerima SK Tahun 2020," katanya.
Diaku Baiq bahwa pelaksanaan tahapan rekrutmen CPNS formasi Tahun 2019 memang terkesan lamban, karena setelah proses kelulusan terjadi pandemi COVID-19, sehingga dilakukan penundaan untuk proses tahapan-tahapan selanjutnya.
"Bahkan akibat pandemi COVID-19, Tahun 2020 tidak dilakukan rekrutmen CPNS seperti biasa. Tapi tahun ini kita diberikan formasi dobel yang merupakan akumulasi dari formasi 2020," katanya.
Dikatakan, Tahun 2021 Kota Mataram mendapatkan 884 formasi untuk CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K)
Sebanyak 884 formasi dibagi menjadi dua, yakni 738 formasi P3K khusus untuk guru dan 146 formasi CPNS terdiri atas 118 formasi untuk tenaga kesehatan dan 28 formasi untuk tenaga teknis.
"Jika jumlah formasi P3K dan CPNS digabung maka tahun ini kita mendapatkan 884 formasi. Bagi kami, jumlah ini cukup banyak dan melebihi formasi yang kami usulkan sekitar 400 formasi," katanya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati di Mataram, Minggu mengatakan keputusan pembatalan pelaksanaan prajabatan CPNS tatap muka itu setelah adanya peristiwa sejumlah CPNS Provinsi Nusa Tenggara Barat yang melaksanakan prajabatan secara tatap muka langsung atau offline dinyatakan positif terpar COVID-19.
"Dari pengalaman itulah, kita akhirnya membatalkan kegiatan prajabatan yang sebelumnya juga direncanakan secara tatap muka langsung," katanya.
Karenanya, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kegiatan prajabatan dengan sistem dalam jaringan (daring), untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19 di tengah pandemi.
Sementara, tatap muka hanya akan dilaksanakan pada saat ujian persentasi hasil akhir, itupun dilakukan secara ketat dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Dijadwalkan, sebanyak 272 orang CPNS yang akan mengikuti prajabatan setelah Idul Fitri 1442 Hijriah ini merupakan CPNS formasi Tahun 2019 dan telah menerima SK Tahun 2020," katanya.
Diaku Baiq bahwa pelaksanaan tahapan rekrutmen CPNS formasi Tahun 2019 memang terkesan lamban, karena setelah proses kelulusan terjadi pandemi COVID-19, sehingga dilakukan penundaan untuk proses tahapan-tahapan selanjutnya.
"Bahkan akibat pandemi COVID-19, Tahun 2020 tidak dilakukan rekrutmen CPNS seperti biasa. Tapi tahun ini kita diberikan formasi dobel yang merupakan akumulasi dari formasi 2020," katanya.
Dikatakan, Tahun 2021 Kota Mataram mendapatkan 884 formasi untuk CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K)
Sebanyak 884 formasi dibagi menjadi dua, yakni 738 formasi P3K khusus untuk guru dan 146 formasi CPNS terdiri atas 118 formasi untuk tenaga kesehatan dan 28 formasi untuk tenaga teknis.
"Jika jumlah formasi P3K dan CPNS digabung maka tahun ini kita mendapatkan 884 formasi. Bagi kami, jumlah ini cukup banyak dan melebihi formasi yang kami usulkan sekitar 400 formasi," katanya.