Mataram (ANTARA) - Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuat sejumlah saluran pembuangan untuk menangani genangan air di kawasan Patung Tani di Kecamatan Cakranegara.

"Genangan yang di kawasan Patung Tani, Karang Tumbuk dipicu karena tertutupnya drainase oleh aktivitas usaha warga setempat yang membuka bengkel," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Jumat.

Pemicu lainnya adalah kawasan tersebut merupakan daerah cekungan sehingga air yang datang dari arah timur, barat, selatan dan utara berkumpul di sana.

"Sementara saluran pembuangan yang tertutup menghalangi air masuk ke saluran utama," katanya.

Akibatnya, ketika terjadi hujan lebat dua hari berurut-urut di Kota Mataram dan sekitarnya, kawasan tersebut menjadi titik utama pantauan terjadinya genangan air dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter.

"Karenanya, hari ini, satgas kami sudah mulai membuat sejumlah titik 'drain' untuk memudahkan aliran air hujan masuk ke saluran utama. Jumlahnya di bawah 10 titik," katanya.

Menurut dia, tinggi genangan air yang terjadi di kawasan tersebut mencapai sekitar 20 sentimeter dan akan surut ketika hujan sudah reda.

Tapi jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan genangan bisa meluas dan berdampak terhadap lalu lintas kendaraan yang melintasi jalur itu yang harus ekstra hati-hati.

"Karenanya, kita harapkan dengan pembuatan sejumlah titik 'drain' bisa mengatasi masalah genangan di kawasan tersebut," katanya.

Sementara terkait dengan potensi titik genangan lainnya, Miftahurrahman mengatakan, sejauh ini dari hasil pantuannya belum ada potensi lain.

"Beberapa titik genangan yang biasa terjadi seperti di kawasan Tanah Haji dan Pagutan belum ada laporan. Semoga tidak ada lagi titik genangan, setelah kawasan Patung Tani kita tangani," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024