Angka kemiskinan di Mataram turun, tanda ekonomi bergerak

id Wali Kota Mataram,angka kemiskinan,ekonomi bergerak,Kemiskinan mararam

Angka kemiskinan di Mataram turun, tanda ekonomi bergerak

Wali Kota Mataram Mohan Roliskana. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mengatakan penurunan angka kemiskinan di Mataram sebagai tanda aktivitas perekonomian di kota tersebut bergerak aktif.

Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram Kamis mengatakan, untuk menggerakkan aktivitas perekonomian, pemerintah daerah juga membuka peluang agar sektor informal bergerak salah satunya, dengan membuka ruang investasi.

"Apakah itu dengan membangun hotel, sektor kuliner, kriya, dan lainnya, yang bisa berimbas pada penyerapan tenaga kerja," katanya.

Pernyataan itu disampaikannya menyikapi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat angka kemiskinan di Kota Mataram mengalami penurunan pada tahun 2024, atau berkurang sebanyak 2.460 orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Angka kemiskinan di Mataram 2024 turun 2,46 ribu jiwa

Pada tahun 2024, jumlah penduduk miskin di Kota Mataram tercatat sebanyak 43.740 orang atau setara dengan 8,0 persen dari total penduduk. Angka itu menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 8,63 persen atau sekitar 46.200 orang.

Menurut wali kota, aktivitas di Kota Mataram baik di bidang fisik maupun pemberdayaan bisa berdampak terhadap pengurangan pengangguran dan kemiskinan secara bersamaan.

"Data BPS tetap menjadi acuan walaupun hasilnya tidak signifikan, tetapi yang jelas terjadi tren penurunan kemiskinan setiap tahun," katanya.

Selain membuka ruang investasi, lanjut wali kota, upaya penurunan angka kemiskinan juga dilakukan dengan membuka ruang terbuka publik dibarengi dengan terbukanya ruang di sektor informal seperti pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), termasuk pedagang kaki lima (PKL).

"Pelaku UMKM tidak kami pungkiri cukup kuat bertahan dalam kondisi sulit sekalipun mereka tetap bisa bergerak," katanya.

Baca juga: Data tunggal sosial ekonomi nasional jadi acuan bansos di Mataram

Pemerintah Kota Mataram juga aktif melaksanakan pelatihan kerja dalam berbagai bidang sekaligus memberikan bantuan alat sesuai dengan pelatihan yang diikuti.

Seperti pelatihan tata rias, tata boga, perbengkelan, las, servis mesin pendingin atau AC, perempuan rawan sosial, dan lainnya dengan menyasar pengangguran dan warga miskin yang dilaksanakan pada beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Mataram.

"Setelah pelatihan kerja, masyarakat bisa langsung membuka usaha sendiri hingga mandiri dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan mereka," katanya.

Kepala BPS Kota Mataram Mohammad Reza Nugraha Kusumowinoto sebelumnya mengatakan, faktor yang mempengaruhi penurunan angka kemiskinan cukup banyak.

Baca juga: Akademisi: Gubernur NTB terpilih Iqbal fokus dua sektor atasi kemiskinan

Antara lain, peran penting dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang melaksanakan beberapa program pengentasan kemiskinan.

"Ada juga efek pemilu 2024, yang memicu ekonomi masyarakat saat itu berputar dan sebagainya," katanya.

BPS mengatakan keberhasilan itu tidak lepas dari membaiknya kondisi ekonom dan ketersediaan lapangan kerja ikut mempengaruhi.

Kondisi itu dilihat dengan membaiknya daya beli masyarakat, konsumsi masyarakat meningkat, sehingga standar untuk menetapkan penduduk miskin lebih tinggi.

"Tapi dengan standar yang lebih tinggi ini pun angka kemiskinan di Mataram turun," katanya.

Baca juga: Disnaker siapkan pelatihan tata boga sasar warga miskin di Mataram

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.