Akademisi: Gubernur NTB terpilih Iqbal fokus dua sektor atasi kemiskinan

id NTB,Akademisi Unram,Universitas Mataram,Gubernur NTB Terpilih Lalu Muhamad Iqbal,Pemprov NTB

Akademisi: Gubernur NTB terpilih Iqbal fokus dua sektor atasi kemiskinan

Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Dr. Iwan Harsono. (ANTARA/Nur Imansyah)

Mataram (ANTARA) - Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Iwan Harsono menyarankan kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri, fokus pada sektor pertanian dan pariwisata bila ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengatasi kemiskinan.

"Jadi, jika Iqbal-Dinda ingin mengurangi kemiskinan, maka fokus pembangunan lima tahun harus diarahkan pada pertanian dan pariwisata," kata Iwan Harsono di Kantor DPRD NTB usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD NTB dengan mitra OPD di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan pengembangan pertanian dan pariwisata terintegrasi harus menjadi fokus Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih. Hal ini karena sektor pertanian hingga kini masih menyumbang angka terbesar untuk jumlah kemiskinan di NTB, di mana penduduk miskin tersebut banyak bekerja sebagai buruh tani dan perkebunan.

Baca juga: Pelantikan Gubernur/Wagub NTB Iqbal-Dinda tunggu revisi perpres

Menurut Iwan, pembangunan sektor pertanian dan pariwisata selama ini, justru terkesan dilupakan. Padahal, kedua sektor ini merupakan basis ekonomi masyarakat NTB yang banyak tinggal di wilayah pedesaan.

"Kalau Pak Iqbal mau kerjakan dua hal ini, saya yakin ekonomi NTB akan bisa bergerak lebih maju kedepannya," kata Iwan.

Selain itu, kata dia, rencana Iqbal-Dinda yang akan menata birokrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui meritokrasi, juga dipandang sesuatu yang baik.

Sebab, pelaksanaan meritokrasi telah tertuang dalam peraturan Nomor 5 tentang penilaian mandiri penerapan sistem meritokrasi di seluruh instansi pemerintah yang ditetapkan tahun 2017, namun selama ini tidak berjalan baik.

"Memang pekerjaan rumah Iqbal-Dinda cukup banyak. Saya kira pilihan meritokrasi ini jalan terbaik untuk menata ulang birokrasi untuk memberikan pengakuan dan penghargaan kepada ASN yang berprestasi atau memiliki kemampuan," terang Iwan Harsono.

Baca juga: Gubernur NTB terpilih Iqbal komitmen jadi pemimpin bagi semua

Kendati Lalu Iqbal cukup lama berkarir di luar NTB sebagai pejabat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) hingga menyandang jabatan Duta Besar Turki. Namun Iwan menyakini, Lalu Iqbal akan dapat membawa harapan baru bagi kemajuan NTB.

Sebab, kata dia, tidak bergerak-nya sektor pariwisata selama ini, lantaran ketiadaan investasi hingga wisatawan yang berdatangan ke NTB.

Terlebih, kemampuan APBD NTB ditambah 10 kabupaten/kota di wilayah setempat hanya berkisar di angka Rp25 triliun.

Baca juga: Tim transisi sambut baik pelantikan Iqbal-Dinda 6 Pebruari

Sementara, PDRB yang bisa diraup oleh Provinsi NTB dan 10 pemda itu jika dikalkulasi angkanya berkisar Rp170 triliun.

"Hanya dengan kedatangan investor, maka ekonomi NTB akan juga bisa bergerak di tengah keterbatasan APBD. Maka, dengan Pak Iqbal yang lama berada di luar negeri, tentu investor asing sesuai janjinya akan dengan mudah digaet datang ke NTB, termasuk juga wisatawan-nya. Tapi, jika sudah wisatawan datang banyak, mereka harus dibuat nyaman. Termasuk, bagaimana memperbanyak rute-rute penerbangan baru ke NTB," jelas dosen tetap Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram ini.

Lebih lanjut dikatakannya, program Iqbal-Dinda yang akan membuat KEK Pertanian dan Perikanan juga dianggap sangat tepat untuk menumbuh-kembangkan potensi NTB yang dikenal sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional selama ini.

"KEK pertanian dan perikanan juga adalah salah satu solusi untuk mengurangi kemiskinan di NTB. Tapi, semua program melalui visi dan misi, enggak akan bisa terwujud jika ndak tertuang dalam RPJMD. Bila perlu RPJMD ini disosialisasikan ke masyarakat secara luas, sehingga mereka tahu arah pembangunan daerahnya," katanya.

Baca juga: Lakey Peak Dompu disiapkan jadi kawasan super prioritas, kata Gubernur terpilih Iqbal

Diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB merilis angka kemiskinan di NTB per September 2024. Persentase penduduk miskin di NTB pada September 2024 sebesar 11,91 persen. Persentase kemiskinan di NTB turun 1 persen terhadap Maret 2024 dan menurun 1,94 persen terhadap Maret 2023.

Kepala BPS NTB Wahyudin menyebutkan jumlah penduduk miskin di NTB pada September 2024 sebanyak 658,6 ribu orang.

"Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 658,60 ribu orang, menurun 50,41 ribu orang terhadap Maret 2024 dan menurun 92,63 ribu orang terhadap Maret 2023," kata Wahyudin di Mataram, Rabu (15/1).

Baca juga: Gubernur NTB terpilih Iqbal ingin Teluk Saleh Sumbawa mendunia