Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat memprograman kegiatan wisata arsip bagi siswa SD dan SMP/sederajat untuk memberikan pengenalan sekaligus penguatan sejarah.
"Siswa kita ajak berkeliling ke sejumlah wisata sambil memberikan literasi dan pengenalan sejarah terkait wisata arsip yang di tuju," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Rabu.
Menurutnya, untuk tahun 2021 ini kegiatan wisata arsip sudah dilaksanakan sebanyak empat kali dari empat sekolah berbeda. Satu kali kegiatan, melibatkan 25 orang siswa dan satu guru pendamping.
Wisata arsip yang menjadi tujuan meliputi Kota Tua Ampenan, Museum NTB, Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Titik Nol Kilometer Kota Mataram, Taman Mayure dan record Diarpus Kota Mataram.
"Melalui kegiatan ini, anak-anak bisa mengenal dan mengetahui lokasi wisata arsip sekaligus mengetahui sejarah masing-masing lokasi serta bisa menceritakanya ke pada teman sebaya," katanya.
Lebih jauh Jemmy mengatakan, untuk memberikan penjelasan terhadap setiap lokasi wisata arsip, pihaknya bekerja sama dengan petugas di masing-masing lokasi.
"Kita sudah punya pemandu wisata arsip, merekalah yang menjelaskan secara rinci terhadap sejarah masing-masing lokasi serta memberikan penjelasan setiap pertanyaan dari siswa," katanya.
Dalam pelaksanaan kegiatan wisata arsip ini, Diarpus Mataram sifatnya mengundang siswa dari beberapa sekolah dan mereka difasilitasi untuk transportasi serta akomodasi.
"Tahun depan, kegiatan ini akan kita programkan lagi bila perlu lebih dari empat kali agar kita bisa merangkul siswa lebih banyak," katanya.
"Siswa kita ajak berkeliling ke sejumlah wisata sambil memberikan literasi dan pengenalan sejarah terkait wisata arsip yang di tuju," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Rabu.
Menurutnya, untuk tahun 2021 ini kegiatan wisata arsip sudah dilaksanakan sebanyak empat kali dari empat sekolah berbeda. Satu kali kegiatan, melibatkan 25 orang siswa dan satu guru pendamping.
Wisata arsip yang menjadi tujuan meliputi Kota Tua Ampenan, Museum NTB, Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Titik Nol Kilometer Kota Mataram, Taman Mayure dan record Diarpus Kota Mataram.
"Melalui kegiatan ini, anak-anak bisa mengenal dan mengetahui lokasi wisata arsip sekaligus mengetahui sejarah masing-masing lokasi serta bisa menceritakanya ke pada teman sebaya," katanya.
Lebih jauh Jemmy mengatakan, untuk memberikan penjelasan terhadap setiap lokasi wisata arsip, pihaknya bekerja sama dengan petugas di masing-masing lokasi.
"Kita sudah punya pemandu wisata arsip, merekalah yang menjelaskan secara rinci terhadap sejarah masing-masing lokasi serta memberikan penjelasan setiap pertanyaan dari siswa," katanya.
Dalam pelaksanaan kegiatan wisata arsip ini, Diarpus Mataram sifatnya mengundang siswa dari beberapa sekolah dan mereka difasilitasi untuk transportasi serta akomodasi.
"Tahun depan, kegiatan ini akan kita programkan lagi bila perlu lebih dari empat kali agar kita bisa merangkul siswa lebih banyak," katanya.