Padang (ANTARA) - Jamaah tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat akan memulai puasa Ramadhan pada 30 Juli 2011, ungkap guru tarekat Naqsabandiyah di Mushalla Baitul Ma`mur, kota Padang Syafri Malin Mudo.

"Penentuan awal Ramadhan dilakukan dengan melihat bulan dengan mata telanjang yang dilakukan secara tiga tahap pada bulan Sya`ban," katanya saat ceramah agama menjelang shalat tarawih di Mushalla Baitul Ma`mur, Jalan Dr. Mohammad Hatta, Kecamatan Pauh, Jumat malam.

Ia menjelaskan, penglihatan bulan yang pertama dilakukan tengah malam pada 8 Sya`ban.

"Saat itu, bulan telah nampak meski hanya setengah," katanya.

Kemudian, penglihatan bulan dilanjutkan malam hari pada 15 Sya`ban di mana lingkaran terang telah jelas terlihat. Sementara, penglihatan pada fajar dilakukan pada 22 Sya'ban dan bulan masih jelas terlihat.

"Dari perhitungan itu dan berdasarkan hisab Munjit (penanggalan jamaah Naqsabandiyah) dipastikan Ramadhan jatuh pada 30 Juli 2011 dan kita sudah harus berpuasa," ujarnya.

Setelah penetapan itu, jamaah Naqsabandiyah Sumbar yang tersebar antara lain di Kota Padang, Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok telah memulai shalat tarawih pada Jumat (29/7).

Di kota Padang, terdapat sekitar 1500-an jamaah Naqsabandiyah yang tersebar di Kecamatan Pauh, Lubuk Kilangan, dan Lubuk Begalung.

Pantauan ANTARA di Mushalla Baitul Ma`mur sekitar 150 jemaah telah menunaikan ibadah tersebut.

Sementara, di Surau Baru tepatnya di belakang Polsek Pauh Padang yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari Mushalla Baitul Ma'mur juga terdapat sekitar 150 orang jamaah. Shalat tarawih dilakukan 22 rakaat ditambah witir 1 rakaat mulai pukul 20.30 WIB.(*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024